Sukses

Pascagempa, Jalur Kereta Selatan Jawa Aman

Usai gempa PT Kereta Api memastikan seluruh fasilitas rangkaian perjalanan tetap dipantau petugas siaga dengan menambah personel.

Liputan6.com, Bandung - Juru Bicara PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Joni Martinus memastikan, seluruh perjalanan kereta api (KA) yang melintasi jalur selatan Jawa tetap lancar, pascamusibah gempa tektonik yang melanda Pulau Jawa kemarin.

"Semuanya dalam keadaan baik dan tetap aman untuk operasional kereta api," kata Joni dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 Desember 2017.

Dampak gempa dengan kekuatan 6,9 SR berdampak pada rusaknya ratusan rumah penduduk di sepanjang rute Jawa Barat (Jabar) bagian selatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas siaga, seluruh fasilitas rangkaian perjalanan kereta dalam keadaan aman dilalui.

"Kondisi jalan rel, jembatan, terowongan, stasiun hingga persinyalan tidak ada yang terganggu," kata dia.

Namun, di tengah ancaman bencana alam yang kerap menghantui, PT Kereta Api memastikan seluruh fasilitas rangkaian perjalanan tetap dipantau petugas siaga dengan menambah personel operasional.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, kondisi jalur kereta api tetap aman untuk dilintasi," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Kali Gempa dalam Sehari

Masyarakat Pulau Jawa, khususnya wilayah Jawa bagian selatan, dikejutkan gempa beruntun sebanyak tiga kali.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam kurun delapan jam terakhir, di wilayah Jawa Barat terjadi tiga gempa. Gempa pertama berkekuatan 4,3 skala Richter (SR) berpusat di Kota Sukabumi dengan kedalaman 50 kilometer.

Kemudian, gempa kedua bermagnitudo 6,9 pada 8.03 LS,108.04 BT di 43 km barat daya Tasikmalaya dengan kedalaman 105 km. Untuk gempa ini, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terakhir, gempa bermagnitudo 5.7 SR, berlokasi di 8.09 LS,106.76 BT, 129 km barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Hasilnya berdasarkan perhitungan sementara Basarnas Jawa Barat, beberapa kabupaten di wilayah Jabar selatan rusak, dua orang meninggal dunia, yakni satu warga Garut, satu warga Tasik, serta kerusakan fasilitas publik. Perinciannya:

Kabupaten Tasikmalaya

-18 unit rumah rusak ringan/sedang

-1 unit RS Singaparna rusak ringan

-1 unit SMKN 3 Tasikmalaya rusak ringan

-1 unit RSUD Dr Soekarjo rusak sedang

 

Kabupaten Pangandaran

-12 unit rumah rusak berat

-7 unit rumah rusak ringan

-1 unit rumah rusak sedang

-1 kantor Samsat rusak sedang

 

Kabupaten Ciamis

- 1 Orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan AN Hj Dede Luthfi (62)

- 6 orang luka luka- 8 unit rumah rusak berat- 15 unit rumah rusak sedang

 

Kabupaten Garut

- 10 unit rumah rusak ringan

- 1 unit rumah rusak sedang

- 2 unit rumah rusak berat

- 1 unit RSU di Kec. Pamengpeuk rusak ringan

- 1 unit masjid di Kec. Cibalong rusak ringan

 

Kota Banjar

- 7 unit rumah rusak sedang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.