Sukses

Golkar: Ada Kemungkinan Dukungan untuk Ridwan Kamil Berubah

Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto secara resmi telah mengusung Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien untuk maju di Pilkada Jabar 2018.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, terbuka kemungkinan untuk Partai Golkar mengubah rekomendasi dukungan bagi calon kepala daerah, seperti Ridwan Kamil yang akan maju di Pilkada Jawa Barat 2018.

Hal ini terkait dengan munculnya sosok baru yang memimpin Partai Golkar, yaitu Airlangga Hartarto menggantikan Setya Novanto. Sebelumnya, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto secara resmi telah mengusung Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien untuk maju di Pilkada Jabar 2018.

"Bisa ada kemungkinan (pergantian bakal calon yang diusung)," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

Menurut dia, perubahan itu bisa terjadi asal mengikuti proses yang ada di Partai Golkar. Termasuk adanya dukungan dari DPD Golkar di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.

"Setelah itu akan dikaji melalui dukungan DPD I dan DPD II setiap daerah dan dilanjutkan dengan survei," ujar anggota Komisi II DPR itu.

Namun, dia menegaskan, jika proses pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), maka akan sulit untuk mengubah dukungan tersebut.

"Jika prosesnya dilakukan sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, maka saya kira keputusan itu akan tetap (mendukung Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien)," jelas Ace.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rebranding Partai Golkar

Sebelumnya, Ace meyakini dengan terpilihnya sosok Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dapat menaikkan elektabilitas partai berlambang beringin yang sempat menurun.

Dia menyebut terpilihnya Menteri Perindustrian itu merupakan kesempatan untuk menampilkan citra Partai Golkar yang baru kepada publik.

"Ini momentum Golkar untuk rebranding," kata Ace.

Dia menjelaskan, penurunan elektabilitas Partai Golkar akibat selama kurang lebih enam bulan menghadapi segala berbagai dinamika, seperti kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto.

"Maka saya kira ini (terpilihnya Airlangga) bisa menimbulkan efek kepada elektabilitas partai," ucap Ace.

3 dari 3 halaman

Hasil Survei LSI

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait masa depan Partai Golkar setelah terpilihnya ketua umum yang baru. Salah satu hasilnya, memperlihatkan bahwa terdapat potensi Partai Golkar tersingkir dari 2 besar di Pileg 2019.

"Partai Golkar terancam untuk berada di urutan kedua atau lebih buruk lagi di Pileg 2019," ucap Ardian Sopa, peneliti LSI Denny JA di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 14 Desember 2017.

Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, elektabilitas PDIP untuk Pileg 2019 adalah yang tertinggi dengan raihan 24,2%, diikuti Partai Gerindra dengan 13,0%. Sedangkan Partai Golkar hanya meraih 11,6%.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.