Sukses

3 Cerita Memilukan Istri Dibunuh Suami karena Minta Cerai

Kholili tega menghabisi nyawa istrinya dengan membunuh, mutilasi, dan membakarnya. Ada cerita mirip dengan kesadisan Kholili. Siapa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Kasus suami yang membunuh istri kembali terjadi. Kali ini peristiwa itu menimpa pasangan suami istri, Kholili dan Siti Saidah alias Sinox alias Nindy alias Desi Wulandari (21) di Karawang, Jawa Barat.

Kholili tega menghabisi nyawa istrinya dengan sadis. Usai dibunuh, jasad sang istri kemudian dimutilasi dan dibakar. Sementara bagian tubuh lainnya dibuang di tiga tempat.

Peristiwa suami bunuh istri ini menambah daftar kekerasan hingga kematian yang terjadi dalam rumah tangga. Banyak alasan yang menjadi latar belakang kejadian sadis tersebut.

Dalam penelusuran Liputan6.com, Kamis (14/12/2017), ada tiga kasus suami yang tega menghabisi nyawa orang tercintanya lantaran mendapat ancaman gugatan cerai dari sang istri.

Alasan cerainya pun beragam. Mulai dari istri tidak tahan dengan kekerasan dalam rumah tangga hingga keinginan istri agar suaminya membelikan mobil tidak dipenuhi.

Berikut ini ulasan kasus suami bunuh istri lantaran minta cerai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Dokter Tembak Istri di Cawang

Dokter Ryan Helmi tega membunuh istrinya, dokter Letty Sultri, di Klinik Az Zahra, Cawang, Jakarta Timur. Dokter Letty tewas ditembak suaminya.

Sang dokter disebut berniat melakukan pembunuhan berencana terhadap istrinya. Menurut polisi, hal itu diketahui dari perilaku pelaku yang serius mencari senjata api usai gugatan cerai dilayangkan istrinya.

"Niat dari awal sejak dia beli senjata api. Jadi konstruksi kita dari pembunuhan berencana, dari mulai dia memesan senjata api," tutur Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendi F Kurniawan di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur, Senin 13 November 2017.

Menurut Hendy, permintaan cerai dokter Letty Sultri secara sah lewat peradilan negara mulai diproses pada Juni 2017. Pada saat yang bersamaan, Helmi mencari senjata api.

"Juni gugatan cerai dan bulan Juni juga membeli senjata api," ucap Hendy.

Adik kandung korban, Maya Savira Hosen menyampaikan, sebelum gugatan cerai dilayangkan, Letty sempat dihajar habis-habisan.

"Salah satu alasan yang mendorong almarhumah melakukan gugatan cerai adalah setelah dipukul oleh suaminya dan sekujur tubuhnya lebam," tutur Maya saat dihubungin Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Menurut Maya, kakaknya mengaku sudah tidak sanggup melanjutkan bahtera rumah tangga dengan pelaku, sementara suaminya menolak bercerai.

3 dari 4 halaman

2. Pegawai BNN

Pegawai BNN Bogor Indria Kameswari (38) ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2017.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di bagian punggung korban. Dicky memastikan, hasil olah TKP menunjukkan korban tewas diduga kuat karena dibunuh.

Tak berselang lama, polisi akhirnya menangkap Muhammad Akbar yang merupakan suaminya. Dia diduga menjadi pembunuh suaminya.

Pembunuhan itu dipicu oleh sikap temperamental dan materialistis Indria Kameswari (38) ketika menjalani rumah tangga dengan Akbar. Sikap itulah yang diduga menjadi pemicu keributan yang berujung pada pembunuhan Indria.

Kakak terduga pelaku, Siti Nuraeni, mengatakan, Indria kerap memukul dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada suaminya jika kemauannya tidak dituruti. Bahkan, nada-nada ancaman sering dilontarkan Indria ke AM, suaminya.

"Indria sering marah-marah ke suaminya. Maksa minta dibeliin mobil, rumah. Intinya soal materi," kata Siti di Polres Bogor, Senin (4/9/2017).

Siti mengaku memiliki bukti berupa rekaman video terkait sikap tak kasarnya kepada sang suami. Juga dengan bukti hasil visum pemukulan. Bahkan, Indria pernah mengungkapkan bahwa dirinya banyak disukai pejabat BNN dan kepolisian.

"Bu Indria selalu minta cerai kalau kemauannya tidak dituruti. Dia sering bilang dengan kata-kata banyak pejabat yang suka padanya," tutur dia.

 

4 dari 4 halaman

3. SPG Dimutilasi dan Dibakar

Kasus teranyar terjadi di Karawang, Jawa Barat. M Kholili tega menghabisi nyawa istrinya, Siti Saidah alias Sinox alias Nindy alias Desi Wulandari (21) dengan cara sadis.

Kholili mengaku telah membunuh istrinya dengan cara memutilasi dan membakarnya. Dia akhirnya menunjukkan tiga lokasi pembuangan potongan tubuh istrinya tersebut.

"Kepala dan kedua kaki korban dibuang di tiga tempat yang tak berjauhan, yakni di wilayah Curug Cigentis, Loji, dan Pangkalan, Karawang," kata Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan.

Sementara menurut Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mapaseng, sebelum peristiwa terjadi, keduanya sempat bertengkar.

"Sempat terjadi pertengkaran antara tersangka dengan korban. Motifnya karena sakit hati, korban nyebut-nyebut orangtua dia (tersangka). Sudah sakit hati dia (tersangka) tersinggung," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mapaseng, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/12/2017).

Pertengkaran itu tersulut lantaran persoalan tuntutan hidup. Saat itu, kata Maradona, korban yang bekerja sebagai sales promotion girls (SPG) sebuah perusahaan properti meminta suaminya yang merupakan petugas kebersihan itu membelikan mobil.

"Caranya beli mobil, jual motor. Tapi suaminya ini tidak menyanggupi. Bertengkarlah, sampai ke masalah susu anak dan merembet ke orangtua," kata Maradona.

Diduga tersangka membunuh korban karena sang istri mengancam bercerai bila tak dibelikan mobil.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.