Sukses

Anies Baswedan: Banjir di Jakarta Tanggung Jawab Saya

Anies akan memaksimalkan 145 rumah pompa, 152 pompa stasioner, dan 150 pompa mobile yang saat ini sudah siap dioperasikan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banjir dan genangan yang mengepung wilayah Jakarta, Senin, 11 Desember 2017, merupakan tanggung jawabnya sebagai pimpinan Ibu Kota.   

"Saya bertanggung jawab. Jadi ketika kejadian kemarin, saya tahu ini tanggung jawab saya," ujar Anies Baswedan di Balai Kota, Selasa (12/12/2017).  

Untuk itu, Anies menekankan kepada setiap jajarannya yang bertanggung jawab dalam penanganan terkait banjir dan genangan untuk lebih tanggap dan responsif bila hujan deras kembali melanda Ibu Kota.  

"Dan saya akan instruksikan apa yang menjadi amanat dari saya ke bawah untuk memastikan sampai di ujung bahwa semua akan bertanggung jawab," ujar dia.

Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan memaksimalkan 145 rumah pompa, 152 pompa stasioner, dan 150 pompa mobile yang saat ini sudah siap dioperasikan. Dia juga memastikan pompa yang rusak sedang diperbaiki agar genangan seperti Senin lalu tak terulang.

"Sisi persiapan kita sudah lakukan, tapi kalau ada satu aja yang ceroboh, muncul masalah. Ini semua bisa dihindari jika kita semua menjalankannya dengan konsisten," Anies Baswedan menandaskan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersihkan Saluran Air

Selain memaksimalkan pompa, solusi Anies ialah memastikan saluran dan tali air lancar dan tidak ada hambatan baik sampah maupun karena imbas proyek pembangunan.

"Daerah selatan yang terjadi genangan cukup tinggi kuningan, saya komunikasi, cek langsung masalahnya adalah karena sebagian dari tali air sebagian terhambat oleh proyek yang sedang berjalan, baik MRT, LRT, maupun proyek lain," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Anies menyebut, Dinas Sumber Daya Air sudah mengingatkan pihak proyek itu agar menyelesaikan tali air yang tersendat karena proyek pembangunan, tapi tidak ada tindak lanjut. Oleh karena itu, ia memastikan akan menindak tegas.

"Kita akan pastikan lagi kita akan tegas bahwa jangan menyepelekan soal saluran air, proyek harus jalan tapi saluran air juga harus di perhatikan karena itu merepotkan warga,” ujar dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.