Sukses

Jeritan Hati Mahasiswa Indonesia di Mesir

"Kami sudah tidak tahan lagi, kami sudah tidak tahan mendengar suara tembakan setiap malam, suara ambulans, dan tank-tank yang berlalu lalang di depan kami".

Liputan6.com, Jakarta: Kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir makin memprihatinkan. Apalagi aksi sweeping terhadap warga negara asing mulai marak dilakukan. Mahasiswa yang ada di Mesir pun kini hidup dihantui rasa takut.

"Kami sekarang terjebak dan tidak bisa kemana-mana. Di Desa Tafahna kondisi saat ini sangat tidak kondusif lagi, setiap hari kami dihantui rasa ketakutan. Suara tembakan di samping rumah kami setiap hari terdengar. Sehingga kami tidak bisa kemana-mana," ujar salah satu mahasiswa Al Azhar Anhar Maulang Elluary saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (7/2).

Mahasiwa asal Halmahera Utara ini mengaku, mereka sudah menghubungi KBRI tapi karena jarak yang jauh tidak memungkinkan untuk segera dievakuasi mengingat jarak dari Kairo membutuhkan waktu tiga jam perjalanan. "Kita tidak bisa kemana-mana, stok makanan menipis sementara untuk ke bank jaraknya cukup jauh," katanya.

Tak hanya masalah persediaan bahan pangan dan uang di tangan, kekhawatiran mereka ditambah dengan aksi sweeping dari pihak keamanan di Mesir [baca: Diduga Jadi Dalang, Warga Asing Diburu]. "Teman saya ada 18 orang ditangkap dari pihak militer tapi mereka sudah dibebaskan. Mereka diinterogasi hal-hal yang mengada-ngada dan senjata laras panjang diarahkan ke mereka," ungkap Anhar.

Menurut mahasiswa jurusan Syariah Islamiyah ini, pihak Mesir mencurigai warga asing membantu referendum. "Makanya kita dirazia," ujarnya.

Sementara itu seorang mahasiswa Al Azhar asal Sukabumi, Maulana Yusuf Alamsyah, dalam surat elektroniknya berharap pemerintah Indonesia segera mengevakuasi. Yusuf saat ini tinggal di Mansoura-Daqahliyah, sekitar tiga jam dari Kairo. "Saya bersama teman saya belum ada kepastian kapan kami dievakuasi. Menurut berita yang kami dengar dari KBRI-Kairo, yang di daerah akan dievakuasi terakhir," jelasnya.

"Kami sudah tidak tahan lagi, kami sudah tidak tahan mendengar suara tembakan setiap malam, suara ambulans, dan tank-tank yang berlalu lalang di depan kami," keluhnya.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini