Sukses

Wanita Gaza Turun ke Jalan Tolak Klaim AS Atas Yerusalem

Langkah unilateral AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah memicu kemarahan sejumlah negara Arab dan negara Islam lainnya.

Liputan6.com, Yerusalem - Warga Palestina mendatangi gedung kantor perwakilan Amerika Serikat (AS) di Yerusalem. Mereka menggelar unjuk rasa untuk menyatakakan penolakan rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Selasa (12/12/2017), seorang pejabat pemerintah Palestina yang ikut dalam aksi unjuk rasa, Moustafa Barghouti, mengatakan langkah AS dan Israel ini akan mengucilkan kedua negara itu dari kancah internasional. Menurutnya, dunia internasional akan mendukung kemerdekaan Palestina.

Sementara di permukiman Bet-el Tepi Barat, warga Palestina kembali terlibat bentrokan dengan tentara Israel. Bentrok pengunjuk rasa dengan aparat keamanan Israel terus berlangsung sejak Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan sepihak atas Yerusalem.

Di Jalur Gaza, puluhan wanita Palestina ikut turun ke jalan menyuarakan penolakan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Langkah unilateral AS ini telah memicu kemarahan sejumlah negara Arab dan negara Islam lainnya.

Salah satu negara yang menentang langkah Presiden Donald Trump atas klaim Yerusalem adalah Mesir. Pemimpin Islam dan Kristen terkemuka negara itu menolak bertemu dengan Wakil Presiden Mike Pence yang akan berkunjung ke Mesir di akhir Desember ini.