Sukses

PP Aisyiyah: Sikap AS soal Yerusalem Picu Persoalan Lebih Besar

PP Aisyiyah akan menyampaikan keberatan kepada Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi sayap perempuan PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah, bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. Mereka menyinggung langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem.

"Tentu kami mengutuk bagaimana sikap Presiden AS dengan kebijakannya yang seperti itu, yang jauh dari harapan semua negara, harapan dari semua pihak yang ternyata betul akan memicu justru persoalan yang lebih besar," ucap Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah di kantor Wapres, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.

Dia menuturkan, pihaknya akan memberikan keberatan kepada Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia. Hal itu untuk menunjukkan bahwa masyarakat muslim Indonesia tak setuju dengan langkah pemerintah AS itu.

"Dan sikap ini tidak jauh berbeda dengan sikap persyarikatan sebagai induk organisasi kami," ucap Siti.

Dia juga menitipkan pesan kepada Presiden Jokowi yang hendak ke KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yaitu keputusan Presiden AS Donald Trump tersebut tidak akan membawa dampak perdamaian.

"Indonesia ini adalah negara dengan mayoritas terbesar muslim dan bagaimana penduduk yang muslim dan sikap negara harus tegas terhadap hal-hal yang semacam ini," kata Siti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sikap AS

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley pada hari Minggu membela kebijakan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Haley menyebut keputusan Trump tersebut merupakan "kehendak rakyat AS".

"Selama 22 tahun Anda memiliki presiden dan rakyat Amerika meminta kedutaan untuk dipindahkan, tapi tidak ada presiden--baik Clinton, Bush, maupun Obama--yang benar-benar memiliki keberanian untuk mengambil langkah tersebut dan mendengarkan kehendak rakyat Amerika," kata Haley, seperti dikutip dari CNN pada Senin (11/12/2017).

Pembelaan Haley tersebut disampaikannya dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat. Pertemuan itu diadakan sebagai respons atas rencana pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem.

Haley sendiri percaya bahwa kebijakan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan membantu proses perdamaian kedua negara. "Saya sangat yakin ini akan memajukan proses perdamaian," ujarnya.

Trump mengumumkan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu, 6 Desember waktu Washington. Dalam kesempatan tersebut ia juga memerintahkan segera pemindahan Kedutaan Besar AS yang saat ini berkedudukan di Tel Aviv ke Yerusalem.

"Hari ini, akhirnya kita mengakui hal yang jelas: bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Ini tidak lebih dari sekadar pengakuan akan realitas. Ini juga hal yang tepat untuk dilakukan. Ini hal yang harus dilakukan," ujar Trump pada Rabu lalu saat berpidato di Diplomatic Reception Room, Gedung Putih, seperti dikutip dari nytimes.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.