Sukses

Terowongan Dukuh Atas Banjir, Anies Sebut Anak Buahnya Teledor

Anies menyebut, perintahnya untuk tanggap bencana saat Apel Siaga Banjir beberapa waktu lalu, tidak dilaksanakan anak buahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Jakarta sepanjang Senin siang hingga sore. Beberapa titik di Ibu Kota dikepung banjir. Terparah ada di underpass Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung meninjau titik banjir tersebut. Dari hasil blusukannya, Anies menyebut, penyebab banjir karena pompa di sana tidak berfungsi. Dari enam pompa, ternyata hanya dua yang berfungsi. Anies menegaskan, akan memanggil SKPD malam ini juga lantaran membiarkan pompa rusak.

"Operator di sini menyampaikan bahwa mereka sudah lapor sejak 22 Oktober dan tidak ada tindak lanjut dari atasannya. Jadi, saya akan panggil, akan tindak atasannya," kata Anies di lokasi, Senin (11/12/2017).

Anies menyebut, perintahnya untuk tanggap bencana saat Apel Siaga Banjir beberapa waktu lalu, tidak dilaksanakan anak buahnya.

"Perintahnya jelas. Kita lakukan apel siaga, meminta seluruh aparatur pastikan semua berfungsi dengan baik, setiap potensi masalah dilakukan mitigasi dan ini teledor, tidak dilaksanakan," tegas Anies.

Menurut Anies, seharusnya banjir di Dukuh Atas bisa dicegah. Sebab, air dapat disedot oleh pompa hanya dalam satu jam.

"Air bisa kesedot dua pompa itu dalam satu jam. Tapi sebetulnya kalau semua berfungsi, tidak perlu ada genangan air. Jadi, sebenarnya ini sesuatu yang bisa dicegah dan kita akan panggil semua yang bertanggung jawab, dikoreksi, dan ditindak tegas," ujar dia.

Namun, Anies tidak menjelaskan sanksi seperti apa yang akan ia berikan pada petugas yang membiarkan pompa Dukuh Atas rusak. "Nanti kita lihat," ucapnya.

Berdasarkan data yang diterimanya, Anies menyebut banjir di kawasan protokol disebabkan berbagai hal.

"Beda-beda. Ada yang masalah pompa, sumbatan, tapi sekarang jalan protokol, paling enggak Sudirman, Kuningan, dan sekitarnya yang tadi dilaporkan ada genangan, sekarang sudah tidak ada," Anies menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Disyukuri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai banjir dan genangan yang mengepung di beberapa titik, akibat fenomena alam yang tidak bisa dihindari. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk menerimanya.

"Kita enggak bisa melawan alam, kualat kalau ngelawan alam. Jangan bilang ini pasti surut atau banjirnya cuma segini. Ini adalah fenomena alam," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota, Senin (11/12/2017).

Menurut pria yang biasa disapa Sandi itu, hujan deras yang mengguyur Ibu Kota hingga dua jam lebih ini justru menjadi nikmat yang harus disyukuri.

"Allah lagi ngirimin hujan. Kalau kita punya sistem yang baik, hujan justru harus menjadi berkah bagi kita," ucap politikus Partai Gerindra itu.

Sandi pun mengaku, selama hujan deras terjadi, dia terus memantau kondisi lapangan melalui aplikasi "Pantau Banjir". Melalui aplikasi itu, Sandi mengaku dapat memantau titik-titik wilayah yang tergenang banjir akibat hujan deras.

"Ini aplikasinya ada di Jakarta Smart City, bisa dipakai. Di sini teman-teman bisa lihat, pos pengamatan, Bendungan Katulampa masih 60 sentimeter, belum ada (tanda) kuning sama hijau," kata dia.

Saksikan Video PIlihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.