Sukses

Menkes Nila Sebut Ada 33 Pasien Difteri di RS Jakarta Utara

Menurut Nila, ada 22 anak-anak dari total 33 pasien yang diduga terserang difteri di RS Sulianti Saroso.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendatangi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Utara. Di lokasi, Menteri Nila menyusuri lorong-lorong dan menengok pasien yang dirawat atas dugaan terkena difteri.

Menurut Nila, ada 22 anak-anak dari total 33 pasien yang diduga terserang difteri di RS Sulianti Saroso.

"Ada 33 pasien dirawat di RS Sulianti Suroso, yang terindikasi penyakit difteri. Pasien bukan dari Jakarta saja, ada dari Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor, " kata Menkes Nila di lokasi, Sunter, Jakarta Utara, Senin (11/12/2017).

Dia melanjutkan, puluhan pasien itu kini menjalani perawatan di ruang isolasi. Sebelumnya, kata Menkes Nila, puluhan pasien itu telah menjalani serangkaian pemeriksaan di laboratorium.

"Seluruh pasien diperiksa di laboratorium dan sudah dipindahkan ke ruang isolasi. Itu tadi jumlahnya anak-anak ada 22 dan dewasa 11 orang," imbuh Nila.

Imunisasi difteri serentak dilakukan di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, hari ini, Senin, 11 Desember 2017.

Ini merupakan langkah cepat yang diambil Kementerian Kesehatan RI guna mengatasi kasus difteri yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Stok vaksin yang tersedia saat ini hanya cukup untuk Outbreak Response Immunization (ORI) pada 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Gejala

Anak yang terserang difteri awalnya menunjukkan gejala demam. Namun, suhu tubuh ketika demam pada difteri tidak setinggi saat influenza. Hal ini yang membuat anak merasa dirinya tidak sakit.

"(Anak) yang difteri demamnya enggak seberapa, hangat-hangat saja. Itu yang membuat tidak berobat karena demamnya tidak terlalu tinggi," kata dokter spesialis anak Sri Rezeki Hadinegoro.

Selain itu, anak juga merasakan sakit pada tenggorokan. Kondisi ini membuat dia jadi malas makan. Jika anak menyampaikan keluhan seperti ini, Sri menyarankan bagi orangtua untuk meminta anak membuka mulut.

"Kalau lihat ada putih-putih itu mesti hati-hati," pesannya saat dihubungi Liputan6.com pada Senin (11/12/2017).

Kehadiran selaput putih di tenggorokan merupakan gejala khas dari difteri. Selaput putih ini muncul sekitar dua hari sesudah tertular kuman Corynebacterium diphtheriae.

Jika tidak segera ditolong, selaput putih tersebut membuat saluran napas anak jadi terhambat. Bila tidak segera mendapat pertolongan, anak bisa meninggal.

Kuman difteri juga bisa ada di hidung yang menyebabkan anak menjadi pilek tapi berdarah. Selain itu, aromanya pun bau tak sedap.

Saksikan video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.