Sukses

Romo Benny Dukung Langkah Jokowi Atasi Polemik Yerusalem

Romo Benny menuturkan, Paus Fransiskus juga telah angkat bicara sebelum Presiden AS Donald Trump merilis keputusannya terhadap Yerusalem.

Liputan6.com, Jakarta - Rohaniwan Romo Benny Susetyo mendukung langkah diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menggalang solidaritas internasional, menyusul langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Lewat upaya diplomasi dengan menggunakan diplomasi negara Arab dan komunitas Eropa. Langkah tersebut harus didukung, karena Presiden Jokowi sudah menjalankan konstitusi dan kewajiban menjaga dan memelihara perdamaian," kata Romo Benny kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Dia mengatakan, langkah diplomasi efektif dilakukan untuk mencegah agar negara-negara Eropa tidak memindahkan kantor duta besarnya ke Yerusalem. Selain itu, tekanan publik dan komunitas internasional perlu dilakukan.

"Kita berharap publik percaya dengan langkah dilakukan pemerintahan. Dengan menjaga stabilitas politik serta tidak terpancing kekerasan," kata penasihat UKP Pancasila ini.

Romo Benny menuturkan, Paus Fransiskus juga telah angkat bicara sebelum Presiden AS Donald Trump merilis keputusannya terhadap Yerusalem. Ia menyerukan agar masyarakat dunia menghormati status quo kota tersebut. Selain itu, akan muncul ketegangan baru di Timur Tengah yang bisa membakar konflik dunia.

Pada pidato resminya, 6 Desember 2017, Paus meminta semua orang untuk menaruh hormat atas resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota tersebut. Sudah sejak lama Yerusalem dianggap sebagai tempat sucinya tiga keyakinan, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.

Paus menyampaikan, Vatikan mendukung solusi konflik Palestina dan Israel, dengan catatan kedua belah pihak menyetujui status Yerusalem sebagai bagian dari proses perdamaian. Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka yang merdeka. Sementara Israel telah menyatakan seluruh Yerusalem menjadi ibu kotanya yang abadi.

Ia berharap ada kebijaksanaan dan pertimbangan matang dalam keputusan Donald Trump itu. Tujuannya ialah untuk menghindari ketegangan baru di dunia ini.

Lewat pesan yang berjudul Nonviolence: A Style of Politics for Peace, Paus mengundang semua orang beriman untuk menghormati martabat luhur itu dengan sikap tanpa kekerasan. Ia berharap agar belas kasih dan tindakan aktif tanpa kekerasan menjadi cara hidup setiap orang dalam memperlakukan yang lain sebagai individu dalam masyarakat dan juga di lingkup internasional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dunia yang Terpecah

Menurut Paus, kekerasan bukanlah solusi memulihkan dunia yang terpecah-belah. Melawan kekerasan dengan kekerasan hanya akan menghasilkan penderitaan. Sebagian besar sumber daya digunakan untuk kepentingan militer sementara kebutuhan sehari-hari masyarakat diabaikan. Terburuk ialah kekerasan membawa kematian fisik dan spiritual.

Paus mengingatkan, pemindahan duta besar Amerika ke Yerusalem jelas akan merusak perdamaian dunia dan mengancam upaya dialog penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Selain itu, menimbulkan konflik baru di kawasan Palestina.

Dia mengimbau kepada para pemimpin saat ini atau pihak mana pun membantu mencari cara mengatasi konflik dan mengesampingkan solusi militer yang sia-sia.

Paus juga mengecam masyarakat internasional karena telah membiarkan "kepentingan sepihak" yang membiarkan konflik dan kekerasan terjadi atas nama etnis dan agama. Gerakan perdamaian masyarakat internasional harus dilihat sebagai bentuk solidaritas internasional untuk menciptakan perdamaian sejati.

Hal ini ditegaskan dalam Pacem in Terris Paus Yohanes XXIII yang mengemukakan perdamaian bukan hanya perkara tidak ada perang, melainkan terkait erat dengan keadilan. Apabila kemiskinan dan ketidakadilan tidak diatasi, mustahil dunia dapat hidup secara damai.

Romo Benny menuturkan, pernyataan tersebut selaras dengan konstitusi Indonesia yang mewajibkan bagi negara untuk mengupayakan perdamaian dunia. Indonesia harus terlibat aktif mencari solusi perdamaian Palestina dan Israel.

Upaya Indonesia efektif bila melibatkan negara-negara Asia dan Eropa serta mampu menyatukan negara Timur Tengah dalam visi yang sama untuk menyelasaikan masalah ini.

"Menggalang solidaritas internasional lewat diplomasi melalui pendekatan tokoh agama dan menggalang opini dunia demi terwujudnya perdamaian," kata Romo Benny.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.