Sukses

Panglima TNI Hadi Tjahjanto Ziarah ke Makam Jenderal Soedirman

Mengawali kariernya sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto akan berziarah ke makam para pahlawan.

Liputan6.com, Jakarta - Marsekal Hadi Tjahjanto telah dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI. Hadi mengganti Jenderal Gatot Nurmantyo yang telah memasuki masa pensiun.

Mengawali kariernya sebagai Panglima TNI, Hadi akan berziarah ke makam para pahlawan. Salah satunya makam Panglima Besar Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara Yogyakarta.

"Pagi ini saya akan mengawali dengan berziarah ke taman makam pahlawan. Ke makam Jenderal Soedirman," ujar Hadi di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).

Selain berziarah ke makam pahlawan, Hadi juga mengajak sejumlah pimpinan media massa untuk minum kopi bersama di udara. 

Hadi Tjanjanto dilantik Presiden Jokowi pada Jumat 8 Desember di Istana Negara, Jakarta. Sehari setelahnya, Hadi menjalani prosesi serah terima jabatan bersama Jenderal Gatot Nurmantyo pada Sabtu 9 Desember di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Gatot untuk Hadi

Tongkat Panglima TNI telah diserahkan Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto. Usai penyerahan pucuk pimpinan tertinggi di militer, Gatot banyak berpesan kepada Hadi.

"Tugas sebagai panglima berat tapi mulia," ujar Gatot dalam amanatnya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017).

Gatot mengingatkan dalam menghadapi tahun politik di 2018 dan 2019 mendatang TNI harus mampu menjaga netralitas. Netralitas TNI dibutuhkan, kata Gatot, untuk terus menjaga kondisi persaingan dan kompetisi dalam politik.

"Dimana persaingan dan kompetensi politik yang mewarnai. Menghadapi tantangan ini saya ingin ingatkan prajurit TNI untuk sungguh-sungguh," kata dia.

Selain itu, Jenderal Gatot juga mengingatkan agar TNI terus memperkokoh persatuan bangsa dan negara serta Bhineka Tunggal Ika.

"Harus dijaga agar utuh dan terekat kuat dalam bingkai NKRI. Perbedaan bangsa ini harus dirawat dalam satu ikatan," terang dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.