Sukses

Keputusan Trump soal Yerusalem Picu Reaksi di Sejumlah Negara

Di sejumlah negara, keputusan Trump menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel ditentang sejumlah negara.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Presiden Donald Trump, aksi unjuk rasa digelar di sejumlah negara termasuk di Amerika Serikat. Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengajak umat muslim ikut mendoakan perdamaian di Palestina.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (8/12/2017), aksi unjuk rasa digelar ratusan orang di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Istanbul Turki menentang keputusan Donald Trump.

Pasukan polisi berada di susut jalan, mengawal unjuk rasa yang diwarnai orasi, nyanyian dan doa.

Mahasiswa Universitas Jordania juga ikut menyuaran protes di ibu kota Amman.

Pengunjuk rasa menyebut Presiden Donald Trump tidak mnemiliki pengalaman politik dan seakan menanggalkan topeng atas sikap Amerika Serikat selama ini.

Aksi unjuk rasa juga digelar di Amerika Serikat, massa pro Palestina menyuarakan protes di Jalan Plaza Federal Chicago pada Kamis, 7 Desember 2017 malam waktu setempat.

Keputusan Trump dianggap mengubah kesepakatan internasional menjamin Yerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama, bukan milik Israel sepenuhnya.

Pengakuan Yerusalem menjadi ibu kota Israel disampaikan Donald Trump melalui siaran langsung pada Rabu, 6 Desember 2017 waktu setempat.