Sukses

Baron Waqa Undang Jokowi Hadiri 50 Tahun Kemerdekaan Nauru

Presiden Jokowi menerima kunjungan dari Presiden Nauru Baron Waqa di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Nauru Baron Waqa mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam perayaan 50 tahun kemerdekaan negara tersebut. Rencananya, acara tersebut digelar pada Januari 2018.

"Presiden Nauru juga mengundang Indonesia untuk hadir di dalam perayaan 50 tahun kemerdekaan Nauru pada tahun depan bulan Januari," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).

Kendati begitu, Retno mengatakan Presiden menunjuk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto untuk menghadiri acara tersebut.

"Sekaligus akan membawa tim ekonomi yang menindaklanjuti fokus kerja sama yang dibahas oleh kedua Presiden," kata Retno.

Presiden Jokowi menerima kunjungan dari Presiden Nauru Baron Waqa di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Pada kesempatan ini, Jokowi dan Presiden Baron membahas sejumlah kerja sama mulai dari bidang maritim hingga pengelolaan Sumber Daya Kelautan.

"Beliau berdua berbicara mengenai kerja sama di bidang apa yang dapat ditingkatkan dan akhirnya sepakat, kerja sama yang akan ditingkatkan terutama adalah di bidang maritim dan pengelolaan sumber daya Kelautan," kata Retno.

Pada bidang maritim dan isu perikanan sendiri, kata Retno, Jokowi dan Baron membahas soal masalah IUU Fishing dan pengelolaan sumber daya kelautan. Kepada Baron, Jokowi menyampaikan Indonesia akan membantu dalam bentuk peningkatan kapasitas untuk dua isu tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Iklim

Retno juga menyampaikan bahwa masalah perubahan iklim merupakan tantangan utama di Nauru. Pasalnya, Nauru merupakan negara kepulauan kecil, sehingga masalah iklim adalah tantangan terbesar negara ini, termasuk di bidang perubahan iklim dan terutama soal kenaikan level air laut.

"Karena kalau air laut terus naik ke atas maka pulau-pulau mereka akan tenggelam dan oleh karena itu kita menunjukkan keberpihakan kita terhadap kepentingan negara-negara kepulauan kecil," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.