Sukses

Panglima Gatot: TNI Harus Netral, Tak Ada Kata Lain

Dia menegaskan, TNI jangan sampai ikut terbawa dalam arus suasana politik yang belakangan ini kuat, terlebih menjelang Pemilu 2019 nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpamitan pada masa akhir jabatannya kepada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopasus). Dalam kesempatan itu, Gatot meminta agar prajurit TNI paham bahwa mereka harus netral dalam kondisi politik saat ini.

"Ingat TNI harus netral. Tidak ada kata lain," tutur Gatot di Markas Komando Kopasus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017).

Menurut Gatot Nurmantyo, prajurit harus ingat perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa TNI harus menyerahkan jiwa raganya untuk negara.

"Dan ada saat saya dengan Presiden di Akademi Kepolisian RI. Berkumpul Kapolres, Kapolda, pejabat kepolisian. Perintah Presiden, TNI Polri politiknya adalah politik negara. Semua didedikasikan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas dia.

Dia menegaskan, TNI jangan sampai ikut terbawa dalam arus suasana politik yang belakangan ini kuat, terlebih menjelang Pemilu 2019 nanti. Mereka harus dapat menjaga ketertiban di masyarakat dan saling bekerja sama dengan Polri meredakan ketegangan politik yang muncul.

"Tujuannya agar pesta demokrasi berjalan tenang dan tidak ada riak-riak," Gatot Nurmantyo menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komisi I DPR Setujui Hadi Tjahjanto

Komisi I DPR setuju Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI menggantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Komisi I DPR menyatakan, keputusan itu diambil setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan selama hampir enam jam.

"Setelah fit and proper test dan seluruh fraksi maka rapat pada Rabu, 6 Desember 2017, Komisi I memberi persetujuan Marsekal Hadi Tjahjanto jadi panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2017.

Ia menilai, Hadi memiliki rekam jejak yang mumpuni dan memenuhi syarat serta memiliki kecakapan. Karena hal itu, Abdul Kharis menyatakan Komisi I menyetujui pemberhentian dengan hormat Gatot.

"Komisi I menyetujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.