Sukses

Paparkan Visi Misi, Hadi Singgung Kejahatan Siber hingga Teroris

Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon panglima TNI Hadi Tjahjanto dilaksanakan pukul 10.45 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto. Kegiatan itu dilaksanakan pukul 10.45 WIB.

Saat pemaparan visi misi selama kurang lebih 22 menit, Hadi menyampaikan beberapa catatan. Salah satunya, yakni semakin tingginya ancaman serius perang siber pada era informasi saat ini.

"Keamanan nasional lainnya yang harus dihadapi para era informasi saat ini. Dimensi dunia maya hampir dua pertiga aspek kehidupan manusia memerlukan suatu pengamanan di dalamnya," kata Hadi Tjahjanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Dia menjelaskan, serangan siber dalam konteks perang pernah dilakukan Amerika Serikat dan Israel untuk menghentikan program nuklir Iran. Meskipun belum mampu menghentikan program nuklir Iran, konsep ini dapat menjadi suatu opsi yang setara dengan senjata kinetik.

"Pada sisi lainnya, menunjukkan bahwa keamanan dimensi siber harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelenggaraan fungsi pertahanan dan keamanan nasional," papar Hadi Tjahjanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terorisme

Tak hanya itu, Hadi juga menyinggung mengenai ancaman serangan teroris yang sangat tinggi. Teroris sebagai ancaman bersama secara global.

Terorisme juga digunakan sebagai alat pengondisian wilayah seperti yang terjadi di Suriah dan Irak. Hadi juga menambahkan, situasi itu semakin memanas dengan arus globalisasi informasi yang tidak dapat dibendung.

"Itu melalui berbagai media sosial dan jaringan internet, host dari kelompok teroris telah mampu secara cepat menyebarkan pengaruh dan mengaktifkan simpatisannya demi mendukung kepentingannya," jelas Hadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.