Sukses

Mereka yang Menunggu Kabar dari Mesir

Komunikasi ke Mesir terputus sejak kerusuhan terjadi di negara tersebut. Banyak WNI kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang berada di sana.

Liputan6.com, Semarang: Situasi di Mesir yang terus memburuk membuat sejumlah warga di Indonesia khawatir. Soalnya, sejak unjuk rasa meluas, mereka tak lagi bisa menghubungi kerabat maupun anak-anaknya. Jaringan telepon dan internet pun menjadi terputus.

Istiqomah yang tinggal di Kampung Karang Asem, Kelurahan Genuk, Semarang, Jawa Tengah, termasuk yang cemas terhadap nasib Lutfi Hakim, anaknya. Sebab, sejak krisis politik terjadi di Mesir, dia selalu gagal menghubungi Lutfi yang kuliah di Universitas Al Azhar Kairo sejak 2007.

Menurut Istiqomah, terakhir dia berkomunikasi dengan Lutfi beberapa hari sebelum demo besar-besaran terjadi di Mesir. Setelah terjadi kerusuhan, keluarga langsung kehilangan kontak, baik melalui telepon maupun internet.

Kesulitan berkomunikasi juga dialami Ali Yasad di Sleman, Yogyakarta. Komunikasi dengan putranya, Raden Rajif di Kairo, tak pernah berhasil. Baik melalui telepon sang anak maupun call center yang disediakan KBRI di Kairo. Ali Yasad terakhir kali berkomunikasi dengan putranya lima hari silam.

Saat itu Raden mengabarkan tentang demo besar-besaran di Kairo. Sejak itu mereka tidak bisa lagi berkomunikasi. Sang ayah berharap, pemerintah bisa mengupayakan jalur komunikasi antara warga indonesia di Mesir dan pihak keluarga di Tanah Air.

Sedangkan Hilmuddin Sulani di Lampung berupaya tabah, meski kabar tentang putranya, Muhammad Khutwati, yang juga kuliah di Kairo belum bisa diketahui. Begitu mengetahui terjadi gejolak politik di Mesir, ia berupaya menghubungi putranya melalui telepon, internet, serta jejaring sosial facebook. Namun, upayanya tak ada hasil karena Pemerintah Mesir memutus hubungan telepon dan internet.

Berbeda dengan Mursid Romli, orangtua Amran Kholiqurrahman. Warga Desa Paowan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, itu masih bisa berkomunikasi dengan putranya yang baru berangkat ke Mesir 15 Oktober 2010. Bahkan, sang putra masih tetap bertahan di Kairo. Selain mereka, tentu masih banyak lagi warga negara Indonesia yang cemas menunggu kabar dari anggota keluarganya di Mesir.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini