Sukses

Presiden: Delapan Bulan Terakhir Kondisi Polkam Membaik

Dalam lawatan ke India, Presiden Megawati menyempatkan diri berdialog dengan ratusan warga Indonesia di KBRI di New Delhi. Megawati menjelaskan, kondisi politik dan keamanan sudah membaik.

Liputan6.com, New Delhi: Presiden Megawati Sukarnoputri menyatakan, selama delapan bulan terakhir atau sejak dia memerintah kondisi politik dan keamanan di Tanah Air semakin baik. Termasuk kondisi keamanan di daerah-daerah konflik seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Maluku, Poso, dan Papua. Bahkan, proses perdamaian antarkelompok yang bertikai di Poso, Sulawesi Tengah, dan Maluku, berlangsung lancar setelah pertemuan Malino I dan II, beberapa waktu silam. Pernyataan itu dikemukakan Megawati saat berdialog dengan sekitar 100 warga Indonesia di Kedutaan Besar RI di New Delhi, India, Selasa (2/4) malam waktu setempat.

Presiden menjelaskan pula bahwa bidang ekonomi sudah terlihat kemajuan berarti menuju pemulihan akibat krisis berkepanjangan. Selanjutnya, pemerintah Indonesia akan memfokuskan menghadapi pertemuan Paris Club yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Tentu saja, hasil Paris Club diharapkan mendorong memulihkan kepercayaan asing terhadap Indonesia.

Di hadapan warga Indonesia di New Delhi, Megawati juga memaparkan sejumlah program pemerintah yang dianggap sukses. Misalnya, alokasi anggaran pendidikan sebesar 24,2 persen. Terobosan tersebut tercatat sebagai anggaran pendidikan yang terbesar dalam sejarah sejak Indonesia merdeka. Sedangkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah akan berupaya menyediakan buku referensi bagi siswa sekolah dengan harga murah. Dengan cara menurunkan kualitas kertas, sehingga harga buku dapat terjangkau.

Namun, Presiden mengakui bahwa pemerintahannya tak mempunyai waktu yang cukup untuk menjalankan seluruh programnya. Alasannya, pemerintahan hanya bersifat paruh waktu hingga Pemilihan Umum 2004. Untuk itu, menurut Megawati, perlu dilakukan persiapan sedini mungkin mengenai pelaksanaan Pemilu mendatang terutama mengenai partai politik. Itulah sebabnya, Megawati mengkhawatirkan banyaknya Parpol yang menginginkan ikut Pemilu dianggapnya dapat membingungkan rakyat. "Saya sempat berpikir pendaftaran Parpol untuk ikut Pemilu bisa dihentikan, karena laporan terakhir jumlah Parpol yang ingin ikut Pemilu 2004 sudah mencapai 162," kata Presiden.(ANS/Arief Suditomo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini