Sukses

Munaslub, Lengserkan Setya Novanto atau Selamatkan Golkar?

Politikus senior Golkar Happy Bone mengatakan bahwa Airlangga sesuai dengan cita-cita Golkar agar menjadi partai yang reformis.

Liputan6.com, Jakarta - Desakan dari berbagai pihak agar Golkar menggelar musyawarah luar biasa (munaslub) kian kencang. Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan, partai berlambang beringin ini harus meluruskan terlebih dahulu apa maksud dari pencarian pemimpin Golkar itu sendiri.

"Ini munaslub dilakukan hanya untuk ingin menggeser Setnov apa menyelamatkan Golkar? Mau meneruskan Munas Bali atau mengikuti restu Jokowi?" tanya Satrio saat diskusi "Mencari Sosok Masa Depan Golkar" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (2/12/2017).

Jika mengikuti Munas Bali, kata Hendri, maka suara terbanyak setelah Setya Novanto bisa dicalonkan kembali dalam munaslub, yaitu Ade Komarudin, yang memperoleh suara kedua sebanyak 173, atau Aziz Syamsudin sebanyak 48 suara. Airlangga Hartanto sendiri menduduki suara keempat sebanyak 14 suara.

Namun, jika mengikuti restu Jokowi, Airlangga Hartanto yang pantas menggantikan posisi ketua umum Partai Golkar yang akan segera kosong ini.

Ketika disinggung soal rekam jejak Airlangga Hartanto, politikus senior Golkar Happy Bone mengatakan bahwa Airlangga sesuai dengan cita-cita Golkar agar menjadi partai yang reformis.

"Kita ingin partai ini reformis. Maka jangan cari calon yang bermasalah dengan hukum. Selama di parlemen memimpin Komisi 7, tidak ada masalah hukum, Airlangga mampu memimpin dengan baik tidak ada masalah dengan anggota lain, komunikasinya juga baik," papar Bone di tempat sama.

Bone juga menambahkan, waktu menempuh pendidikan di UGM Airlangga adalah intelektual muda. Bone juga mengungkapkan investor mulai masuk ke Indonesia, sejak Airlangga menjadi Menteri Perindustrian RI.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setya Novanto Mundur?

Setya Novanto dikabarkan tengah mempersiapkan pengunduran dirinya dari dua jabatan yang kini dia emban, yaitu sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR.

"Sebenarnya sejak sebelum ditahan oleh KPK itu Pak Novanto sudah mempersiapkan opsi mundur," ujar Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT Melki Laka Lena di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).

Sementara saat ini, kata Melki, Setya Novanto tengah mencermati dinamika politik yang terjadi. Kemudian, kata dia, tengah mendengarkan aspirasi dari kader Partai Golkar, anggota DPR, dan masukan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Kemarin kami mendapatkan informasi yang valid bahwa Pak Setya Novanto sedang mempersiapkan diri untuk mundur, baik sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar maupun sebagai Ketua DPR RI," papar Melki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini