Sukses

Korban Bencana Banjir Longsor di Pacitan Jadi 13 Orang

BMKG mempredisi cuaca eksrem akibat siklon tropis cempaka akan mengalami penguatan di Pulau Jawa bagian barat dan Sumatera.

Patroli Indosiar, Pacitan - Korban bencana akibat banjir dan longsor di Pacitan, Jawa Timur mencapai 13 orang. Bencana longsor tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem.

Sementara itu Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akibat siklon tropis cempaka akan mengalami penguatan di Pulau Jawa bagian barat dan Sumatera.

Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Kamis (30/11/2017), jasad pasangan suami istri Sudarto dan Katemi adalah dua dari 13 korban yang ditemukan dalam bencana alam di Pacitan, Jawa Timur. Pasangan suami istri itu ditemukan di antara reruntuhan bangunan yang tertimbun longsor. Petugas gabungan dalam penanganan bencana kini terus berupaya mencari kemungkinan adanya korban lain.

Sebelumnya 11 korban lain yang tewas akibat tertimbun longsor maupun hanyut terbawa arus banjir sudah ditemukan secara berkala. Lima di antaranya akibat hanyut terbawa arus banjir di Desa Arjowinangun, Kecamatan Kebon Agung. Kendati curah hujan sudah tidak selebat dua hari lalu, pemerintah daerah meminta warga agar tetap siaga.

Kini bagi Anda yang berada di wilayah Jawa bagian barat hingga Sumatera diminta lebih waspada. Cuaca ekstrem siklon tropis cempaka yang semakin menguat, BMKG memperkirakan cuaca ekstrem siklon tropis berupa hujan deras disertai angin kencang, petir serta tingginya gelombang air laut akan menguat mulai Rabu, 29 November 2017 malam hingga tujuh hari ke depan.

BMKG berharap, pemerintah daerah maksimal memberikan bantuan terhadap wilayah yang terkena dampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir dan longsor.