Sukses

Banjir di Sejumlah Daerah, Aktivitas Warga Terganggu

Hujan lebat di sejumlah daerah merendam rumah-rumah warga. Bahkan beberapa di antaranya harus dievakuasi.

Fokus, Solo - Bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah mengancam kehidupan warga yang tertimpa bencana. Di Kulonprogo, Yogyakarta, setidaknya ada 15 titik longsor dan satu di antaranya berupa tebing yang menimbun dua orang dan dua rumah. Sedangkan di Solo, Jawa Tengah, ketinggian air hingga siang tadi masih tinggi.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Rabu (29/11/2017), ketinggian banjir di kampung Putat, kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, sampai Rabu siang masih tinggi. Di beberapa lokasi, air bahkan nyaris mencapai atap rumah. Debit air di sungai Bengawan Solo terus meningkat hingga menyebabkan puluhan rumah di sepanjang sungai ini kebanjiran sejak Selasa malam.

Selain kecamatan Jebres, luapan Bengawan Solo juga merendam sedikitnya dua kecamatan lainnya, yakni kecamatan Pasar Kliwon dan kecamatan Serengan. Warga yang rumahnya terendam kebanyakan mengungsi di tenda-tenda di atas tanggul yang disediakan para relawan. Ketua siaga bencana berbasis masyarakat atau sibat kelurahan Sewu mencatat, setidaknya di wilayah mereka korban banjir mencapai 246 jiwa.

Kondisi nyaris serupa juga terjadi di kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. Luapan sungai Oyo yang membelah kabupaten tersebut merendam setidaknya empat kecamatan, setelah hujan deras sejak Selasa malam.

Sementara itu, Rabu pagi di kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tebing setinggi 50 meter meluncur sejauh 300 meter di dusun Ngroto, desa Pendoworejo, kecamatan Girimulyo.

Longsor tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun dengan dua orang terperangkap di dalamnya. Sebuah mobil yang juga ikut tertimpa longsor, kemudian dievakuasi warga dengan peralatan seadanya. Longsor di tempat itu merupakan satu dari 15 titik longsor lain yang terjadi di kecamatan Girimulyo dan Kalibawang.