Sukses

Wapres JK Sebut Airlangga Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya

Kader Golkar yang paling sedikit permasalahannya, bisa menjadi syarat tambahan

Liputan6.com, Jakarta - Santer tersiar kabar, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kandidat kuat yang akan menggantikan posisi Ketua Umum Golkar yang tersandung megakorupsi e-KTP, Setya Novanto.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dirinya telah memberikan dukungan kepada Airlangga untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.

"Saya kira Airlangga yang paling kurang masalahnya. Artinya tidak pernah berurusan dengan KPK, Kejaksaan atau apapun. Tidak pernah juga soal yang lain. Jadi harus orang yang betul-betul dapat diterima semua pihak," ujar JK di kantornya, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Dia menuturkan, kader Golkar yang paling sedikit permasalahannya, bisa menjadi syarat tambahan yang menentukan orang tersebut memenuhi kriteria terpilih sebagai Ketua Umum Golkar atau tidak. Selain, loyal pada partai dan pernah menjadi pengurus.

"Prinsip saya sederhana, kalau mau Munaslub pilihlah tokoh Golkar yang disamping memenuhi syarat, syarat itu banyak pernah jadi pengurus minimal 5 tahun, tentu orangnya baik dan mengabdi sama partai. Salah satunya syaratnya ialah paling kurang masalahnya diantara semua calon yang muncul," tegas JK.

Dia juga menegaskan, jika Airlangga nanti terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, maka tak perlu keluar kursi menjadi menteri. Pasalnya, tidak diatur dalam undang-undang.

"Iya tidak ada aturannya. Pak SBY, Ibu Mega, semua ketua partai, dia malah jadi Presiden," JK memungkasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dorongan Munaslub

Ketua DPD I Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan, setidaknya ada 20 DPD tingkat I yang sepakat untuk mendorong adanya Musyawarah Luar Biasa (Munaslub).

"Kami lagi konsolidasi DPD I ada 20 lah yang sudah berkomitmen untuk mengajak lainnya, nggak usah disebutin, yang jelas Jawa sudah semuanya," tutur Dedi Mulyadi ditemui di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).

Dorongan Munaslub, kata Bupati Purwakarta itu dilakukan untuk kembali membuat Golkar berjaya. Dia menekankan saat ini permasalahan yang dihadapi Golkar tak bisa hanya disikapi lewat rapat pleno atau rapat pimpinan nasional.

"Saya akan senantiasa konsisten harus mengambil langkah-langkah penyelesaian pergantian pimpinan Partai Golkar," jelas Dedi.

Dorongan untuk segera munaslub tidak hanya dari bawah. Namun, para elit Golkar yang berseberangan dengan Setya Novanto juga mendorong agar munaslub segera dilaksanakan.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, roda organisasi harus segera pulih. Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan menggelar munaslub.

“Saya usulkan Desember di Jakarta, Golkar menggelar munaslub,” kata Fadel kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menyampaikan, Golkar harus menggelar munaslub agar bisa mengikuti pilkada serentak 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019. Sebab, aturan kepemimpinan Golkar di bawah pelaksana tugas ketua umum saat ini tidak ada dalam AD/ART Golkar.

"Makanya kita fokus untuk merencanakan munaslub," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini