Sukses

Ini Dua Nama Kandidat Ketum Golkar bila Munaslub Digelar

Wacana Munaslub Golkar muncul pasca-penahanan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto. Desakan Munaslub muncul agar posisinya digantikan kader lain

Liputan6.com, Jakarta - Bursa calon Ketua Umum Golkar selanjutnya mulai memanas seiring wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, mengungkap dua nama yang jadi kandidat kuat.

Ia menyebut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dan Plt Ketua Umum Golkar Idrus Marham. Dari kedua nama itu, Nusron melihat salah satu punya kans lebih besar.

"Airlanga lebih diuntungkan. Yang jelas Airlangga lebih dominan dari grass root," kata Nusron usai rapat bersama 34 utusan DPD tingkat I di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu 25 November 2017 malam.

Airlangga pernah mencoba maju menjadi calon Ketua Umum Golkar pada Munaslub di Bali 2016 lalu. Namun ia gagal melenggang karena hanya mendapat 18 suara. 

Wacana Munaslub Golkar saat ini muncul pasca-penahanan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto. Desakan Munaslub muncul agar posisinya digantikan kader lain.

Sikap resmi Golkar memutuskan keputusan digelar atau tidaknya Munaslub menunggu praperadilan yang diajukan Setya Novanto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Praperadilan akan dimulai Kamis 30 November mendatang.

"(Jadi) Kamis sudah bicara siapa calonnya. Hari Kamis isunya sudah bergeser bukan jadi munaslub atau tidak, tapi siapa calonnya," tegas kader Golkar itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Praperadilan

Namun, Nusron mengelak ketika diburu pertanyaan wartawan soal putusan Munaslub pekan depan. Sbab, praperadilan Setya Novanto pada 30 November baru merupakan sidang perdana. Artinya, belum ada keputusan apakah hakim menerima atau menolak gugatan praperadilan.

"Insya Allah-lah," jawan Nusron singkat.

Yang pasti, ia berharap Munaslub bisa berjalan tanpa gesekan. Nusron berkaca pada pengalaman Golkar sebelumnya yang proses suksesinya kerap menimbulkan benturan di internal.

"Supaya tidak ada luka, semangat kita ingin siapapun yang menang nanti adalah semangat musyawarah untuk mufakat," pungkas Nusron.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.