Sukses

Pengamat: Pilih Emil Jadi Wakil, Khofifah Ingin Kuasai Mataraman

Zuhro menuturkan, penggaetan suara dari daerah Mataraman akan sangat menentukan siapa pemenang Pilkada Jawa Timur nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar politik LIPI Siti Zuhro mengatakan, dipilihnya Bupati Trenggalek Emil Dardak sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2018 bukan tanpa alasan. Emil dipilih untuk menguasai daerah Mataraman, yang dikuasai PDI Perjuangan.

"Jawa Timur itu dikuasai oleh basis massa PKB dan PDIP. Siapa yang mewakili PDIP untuk daerah Mataraman? Maka dipilihlah sosok Emil Dardak. Jadi Emil diharapkan bisa menyapu suara Mataraman," ujar Siti Zuhro di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).

Wilayah Mataraman merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan daerah yang mendapat pengaruh kuat dari budaya Kerajaan Mataram, yang berpusat di Yogyakarta dan Surakarta.

Wilayah ini mencakup daerah-daerah di bagian barat Jawa Timur, di antaranya  Kabupaten Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun, Pacitan, Magetan, Kabupaten dan Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk.

Menurut Zuhro, hal ini menjadi menarik sebab saat ini bursa pencalonan di Pilgub Jawa Timur didominasi oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Seperti Khofifah Indar Parawansa, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan pasangannya yaitu Azwar Anas.

"Kemarin itu kan kesannya NU diperebutkan oleh kedua pasangan calon, Gus Ipul NU, Anas NU, Khofifah NU," jelas dia.

Zuhro menuturkan, penggaetan suara dari daerah Mataraman akan sangat menentukan siapa pemenang Pilkada Jawa Timur nanti.

"Menurut saya yang justru nanti dikembangkan itu apakah ada visi misi yang bisa menarik antusiasme suara suara Mataraman. Kalau itu halnya bisa kemungkinan Khofifah menang," tandas Siti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Para Kiai

Khofifah sendiri mengaku pemilihan Emil Dardak sebagai bakal cawagub melalui proses yang panjang. Dia mengatakan, nama Emil ditetapkan setelah melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai pengusung. 

"Hasil komunikasi kami mendapat rekomendasi dan pembahasan secara berjenjang dari para Kiai, Ibu Nyai, dan tokoh Jawa Timur. Dari itu, mengerucutlah dua nama. Dua nama itu akhirnya mengerucutlah satu nama. Jadi, prosesnya panjang," kata Khofifah di Mataram, Jumat 24 November 2017.

PDIP yang merupakan partai yang mengusung Emil mengaku geram dengan sikap Bupati Trenggalek Emil Dardak yang memilih maju sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur bersama Khofifah Indarparawansa.

Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar dalam Pilkada Jatim 2018. Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan, sesuai dengan aturan partai jika ada seorang yang maju pilkada tanpa restu partai harus dipecat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.