Sukses

Bareskrim Tangkap Penyalur TKI Ilegal di Jawa Timur

Maslah ditangkap dirumah di wilayah Jawa Timur pada Kamis, 23 November 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap Maslah, seorang wanita yang diduga penyalur TKI ilegal. Maslah ditangkap dirumah di wilayah Jawa Timur pada Kamis, 23 November 2017.

Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Ferdi Sambo mengatakan, Maslah diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang dengan merekrut sejumlah orang sebagai calon TKI.

Berdasarkan penyidikan, ada 18 korban yang diberangkatkan Maslah ke Kuala Lumpur, Malaysia sebagai TKI ilegal.

"18 Korban direkrut oleh masing sponsor dari Lombok, Yogyakarta dan Sukabumi kemudian diserahkan ke tersangka Maslah di Condet, Jakarta Timur," kata Ferdi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 24 November 2017.

Ferdi menambahkan, para korban tidak dilengkapi dengan dokumen ketenagakerjaan yang sah saat diberangkatkan ke Malaysia dari Bandara Juanda, Surabaya.

Alhasil, mereka diamankan pihak otoritas pemerintahan Malaysia dan dianggap sebagai TKI ilegal.

"Kemudian 18 korban dipulangkan dari Malaysia pada 6 Mei 2017," ucap Ferdi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amankan Barang Bukti

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya satu unit telepon genggam, buku rekening tabungan, kartu ATM tabungan dan buku catatan TKI.

Menurut Ferdi, saat ini pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Termasuk mencari tahu pihak-pihak yang membantu Maslah dalam melakukan TPPO dengan modus penyaluran jasa TKI.

"Kami masih mencari siapa pihak-pigak sponsor dari masing-masing daerah tadi," tandas Ferdi.

Saksikan Vidio Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.