Sukses

PVMBG Pantau Pergerakan Magma Gunung Agung

Jika aliran magma sudah berada tepat di bawah Gunung Agung, bukan tidak mungkin letusan besar akan mengguncang Gunung Agung.

Liputan6.com, Karangasem - Gunung Agung di Bali meletus pada Selasa, 21 November 2017 pukul 17.05 Wita. Pasca-letusan freatik itu, kini masih sering timbul asap putih dari dalam kawah.

"Dari seismisitasnya, tremor tidak terekam lagi. Kemungkinan akan ada letusan freatik lagi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika di kantor BPBD Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Jumat (24/11/2017).‎

Menurut Gede, hasil pemantauan menggunakan drone terlihat asap putih dari kawah Gunung Agung yang lemah. "Dari pantauan drone, gas yang keluar melemah. Takutnya nanti sisa gas yang dulu itu yang keluar," ujar dia.‎

Gede melanjutkan, gempa yang terjadi pasca-letusan freatik akan memunculkan energi letusan yang lebih besar.

PVMBG kini terus memantau pergerakan magma yang ditandai dengan pusat gempa. Menurutnya, aliran magma selalu beriringan dengan gempa yang timbul di sekitar Gunung Agung.

Jika aliran magma sudah berada tepat di bawah Gunung Agung, maka bukan tidak mungkin letusan besar akan mengguncang Gunung Agung.

"Kalau sudah di sana (di bawah perut Gunung Agung), kemungkinan letusan magmatik akan segera terjadi. Sekarang posisi magma masih sesuai dengan tektonik lokal, masih 5-10 kilometeran," ujar dia.

Hujan yang terjadi intens di kawasan Kabupaten Karangasem menjadi pemicu timbulnya letusan freatik pada Gunung Agung. Gunung tertinggi di Bali itu telah mengeluarkan letusan freatik pada Selasa, 21 November 2017 pukul 17.05 Wita.

Kendati pada hari berikutnya terjadi tremor menerus, kondisi Gunung Agung kemarin dan hari ini mengalami penurunan aktivitas. Meski gunung setinggi 3.142 mdpl itu akan makin sering mengalami letusan freatik, belum berpotensi terjadinya letusan magmatik.‎‎

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Status Siaga III

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Agung, di Karangasem, Bali. Selama 24 jam kemarin, tidak ada tremor atau getaran di Gunung Agung.

Pada pengamatan pukul 06.00 Wita, Jumat (24/11/2017), tremor itu juga tidak ada. Namun, belum ada penurunan status. Kini, Gunung Agung masih berstatus Siaga III.

"Saat ini belum waktu yang tepat untuk penurunan status. Meskipun aktivitas kegempaan relatif menurun," ucap Kasbani.

Dia menuturkan, masih ada parameter lain untuk menurunkan status. Oleh karena itu, status Gunung Agung belum diturunkan.

"Namun, ada parameter yang lain, yang perlu diperhatikan," jelas Kasbani. Adapun hal yang diperhatikan, lanjut dia, antara lain data geokimia gas. Di mana menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi.

"Dari data geokimia gas masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih tinggi," tandas Kasbani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.