Sukses

Kekuatan Finansial Jadi Tameng Pengedar Narkoba

Baru-baru ini Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 17,54 kilogram

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 17,54 kilogram (kg) di Bengkayang, Kalimantan Barat. Para pengedar mencoba berbagai cara untuk memuluskan selundupan barang haram itu. Salah satunya dengan menyuap petugas dengan uang Rp 10 miliar.

Dilansir liputan6.com, Rabu (23/8/2017), Kepala BNN Komjen Budi Waseso menyampaikan, pelaku yang mencoba menyuap itu merupakan Warga Negara Malaysia berinsial LUH alias Ape dan CKH alias Ahoe.

"Mereka pertama kali tertangkap oleh kita dan berusaha menyuap anggota saya dengan nilai yang ditawarkan Rp 10 miliar," tutur Budi Waseso di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (23/8/2017).

Kekuatan finansial memang menjadi keuatan dari gembong narkoba. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistiandriatmoko. Ia mengatakan salah satu faktor mereka—mafia narkoba—tidak takut karena memiliki kekuatan financial yang besar.

“Para pelaku atau mafia itu menggunakan kekuatan finansial agar leluasa menggerakan jaringan narkoba bahkan di dalam lapas sekalipun,”ujar Sulistiandriatmoko.

Untuk itu, ia menghimbau agar para generasi muda agar menjauhi narkoba, apapun alasannya. Selain itu, butuh sinergi antar lembaga pemerintah dan non pemerintah agar memerangi narkoba dengan konsisten.

“Ancaman vonis mati yang ada dalam undang-undang di Indonesia dianggap belum cukup membuat para mafia narkoba takut,” ujar Sulistiandriatmoko.

Ia melanjutkan, perangi narkoba bukan hanya tugas BNN semata, namun ini pekerjaan rumah (PR) bagi semua lapisan, mulai dari keluarga sampai lingkungan, harus tegas perangi narkoba.

Perlu diketahui, pada 2014, 12 ribu jiwa meninggal dunia akibat narkoba. Setidaknya 30-40 meninggal dunia setiap harinya. Bahaya itu sudah di depan, jangan sampai narkoba merengut anggota keluarga Anda.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini