Sukses

Tambah Subsidi Ikan dan Susu, Sandiaga Terapkan Revolusi Putih?

Menurut Sandi, subsidi ikan dan susu diperlukan untuk menambah asupan protein warga DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 885 miliar dalam RAPBD 2018 untuk membeli enam produk pangan. Produk tersebut yaitu daging sapi, daging ayam, telur, beras, susu, dan ikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak membantah bila penambahan subsidi susu dan ikan termasuk bagian dari revolusi putih.

Revolusi Putih adalah pemikiran Prabowo dan Partai Gerindra untuk membangun karakter bangsa yang sehat dan kuat. Salah satu caranya menjadikan susu sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari.

"Untuk susu dan ikan beku, Dinas KPKP masih mencari perusahaan yang mampu melakukan pengadaannya. Sebab, baru tahun ini pemerintah DKI mulai mensubsidi kedua produk pangan tersebut," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/11/2017)

Menurut Sandi, subsidi ikan dan susu diperlukan untuk menambah asupan protein warga DKI.

"Jadi susu dan ikan ini merupakan bagian daripada penyiapan protein bagi masyarakat kita. Kemarin sudah disuplai dengan daging sapi, daging ayam, ada telur juga di Food Station," ucap Sandiaga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Kelautan

Apalagi, kata Sandi, Idonesia adalah negara maritim, maka sudah seharusnya konsumsi ikan menjadi suatu keharusan.

"Kita negara kelautan, negara kemaritiman, apalagi Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) sudah tenggelamkan semuanya, jadi ikan yang berlimpah kita harus pastikan masyarakat kita bisa mengonsumsi ikan, frozen fish," ujar Sandi.

Sandi juga mengatakan, dengan meningkatnya konsumsi susu, dapat membantu perekonomian peternak sapi lokal. "Susu sebagai salah satu mendorong peternak-peternak sapi di seluruh Indonesia," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.