Sukses

Jokowi: Bismillah... Saya Siap Jadi Mediator Konflik Afghanistan

Presiden Jokowi menegaskan kesanggupannya untuk menjadi mediator pertikaian di Afghanistan.

Liputan6.com, Mataram - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan kesanggupannya untuk menjadi mediator pertikaian di Afghanistan.

"Saya sampaikan, bismillah saya sanggupi," ucap Jokowi saat membuka Munas Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU di Masjid Hubbul Wathan kota Mataram, Kamis (23/11/2017).

Jokowi menegaskan kesanggupannya usai Presiden Afghanistan melalui Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan yang dipimpim Muhammad Karim Kalili, meminta Indonesia berperan menjadi mediator untuk mengakhiri pertikaian di Afghanistan.

Jokowi menambahkan, di Afghanistan, meski hanya memiliki tujuh suku, dua suku bertikai sehingga terjadi perang. itu karena masing-masing mereka membawa kawan dari luar. Perang di Afganistan berlangsung sejak 1973 atau 40 tahun.

Padahal, ucap Jokowi, Afghanistan adalah negara kaya, memiliki deposit emas terbesar di dunia, deposit minyak dan gas. Namun, kekayaan itu tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya karena tidak bisa dikelola dan kondisi perang selama empat dekade.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Sejuk

Menurut Jokowi, ketertarikan negara lain kepada Indonesia, karena negara lain melihat Indonesia sebagai negara yang tidak memiliki kepentingan, netral, dingin, dan sejuk.

"Itu semua tidak lepas berkat peran organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU," tandas Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Jokowi mengaku setiap kali berada di tengah para Nahdliyin, para ulama dan masuk ke pondok pesantren yang dikelola Nahdlatul Ulama dirinya selalu merasakan suasana kesejukan.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.