Sukses

Dinas Perumahan DKI Anggarkan Rp 800 M untuk DP 0 Rupiah

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menganggarkan Rp 799,99 miliar untuk pengadaan tanah perumahan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menganggarkan Rp 799,99 miliar untuk pengadaan tanah perumahan rakyat dan kawasan permukiman provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, pada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS), dana untuk pengadaan tanah itu hanya sebesar Rp 99,9 miliar. Namun, usai rapat Banggar, angka yang muncul sebesar Rp 799,9 miliar.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Agustino Darmawan mengatakan, anggaran pengadaan lahan tersebut untuk program rumah DP 0.

"Untuk lahan DP 0," ujar Agustino saat dihubungi di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurut dia, anggaran tersebut untuk pengadaan lahan di lima wilayah kota Jakarta. Namun, dia tidak merinci pembelian lahan untuk rumah DP0 itu. "Mesti hitung-hitung dulu, belum (rinci)," kata Agustino.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, anggaran Rp 799 M digunakan bukan untuk DP 0, melainkan untuk pembebasan lahan program pengendalian banjir dan pengadaan ruang terbuka.

"Pembebasan lahan itu berkaitan dengan program-program pengendalian banjir, program-program pengadaan ruang terbuka dan ini yang kita dorong," kata Sandiaga.

Sementara, pada APBD 2017, anggaran pengadaan tanah perumahan APBD 2017 sebesar Rp 200 miliar. Anggaran tersebut untuk pengadaan lahan rusunawa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di Mana Lokasinya?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, masih enggan menjelaskan rinci lokasi lahan program DP 0 rupiah. Sebab, dia tidak ingin hal tersebut bocor kepada mafia tanah.

"Jadi teman-teman bisa bayangin bagaimana kalau saya rilis daerah yang akan dibangun rumah DP 0 rupiah? Bagaimana spekulasinya coba?" ucap Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).

Sandiaga meminta masyarakat untuk terus bersabar menunggu pengumuman akan lokasi yang digunakan untuk program itu.

Untuk saat ini, kata dia, pihaknya belum mau menjawab pertanyaan akan lokasi meskipun akan ditanyakan sampai 20 kali.

"Kalau ditanya-tanya terus, saya enggak akan bisa jawab, jadi teman-teman mohon bersabar sampai ada pengumuman resmi," jelas Sandiaga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.