Sukses

Jokowi Akan Jadi Inspektur Upacara Apel Kebangsaan di Monas

Kehadiran Jokowi dinilai sangat penting untuk menyebarluaskan semangat kebangsaan.

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan dari Perwakilan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan ini, mereka meminta Presiden Jokowiuntuk menjadi inspektur upacara dalam apel kebangsaan di Monas, Jakarta.

"Kita mengadakan semacam show of force, apel kebangsaan yang meminta Bapak Jokowi menjadi inspektur upacara dan beliau menyatakan kesediaannya," ujar Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/11/2017).

Kehadiran Jokowi, kata dia, sangat penting untuk menyebarluaskan semangat kebangsaan. Terlebih, dia merasa saat ini semangat kebangsaan dari masyarakat sedikit menurun.

Ponco juga menilai semangat kebangsaan ini seharusnya dapat dijaga, terutama dalam berdemokrasi. Terlebih, Presiden Jokowi sudah mengingatkan untuk berpolitik yang sopan dan santun.

"Artinya kan bukan cara ngomongnya, tapi tetap dijaga dalam koridor kebangsaan itulah yang kita harapkan," ucap Ponco.

Acara apel kebangsaan ini rencananya akan berlangsung pada 9 Desember 2017. Sekitar 10 ribu anggota FKPPI diperkirakkan hadir dalam kegiatan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bela Negara Sejak Dini

Jokowi sebelumnya meminta nilai-nilai bela negara sudah ditanamkan kepada anak-anak. Jiwa bela negara harus ditanamkan agar bisa menghalau ancaman kedualatan negara yang bentuknya terus berubah.

"Anak-anak harus dimulai dididik, diajarkan bukan saja nilai-nilai etos kerja, nilai-nilai disiplin, nilai-nilai integritas, tapi juga nilai-nilai mencintai bangsanya, bangga dengan tanah airnya yang ber-Bineka Tunggal Ika," ujar Jokowi pada pembukaan Rapat Terbatas tentang Pemantapan Progran Bela Negara di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.

Ancaman negara saat ini, ucap Presiden, tidak sebatas pada kedaulatan secara fisik. Lebih dari itu sudah menyasar pada ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam saat kondisi ini terus bergulir. Terlebih gerakannya sudah sangat sistematis, termasuk gerakan dan ancaman yang terus merongrong Pancasila sebagai dasar negara.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.