Sukses

Pengacara: Otak Setya Novanto Terganggu, Jadi Sering Tidur

Novanto tak jadi diperiksa penyidik KPK. Hal tersebut lantaran kondisi Ketua DPR RI tersebut masih menurun.

Liputan6.com, Jakarta - Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengaku kliennya kerap tertidur dua menit sekali saat diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Novanto diperiksa sebagai tersangka korupsi e-KTP.

"Ya kalau sekarang dia (Setnov) tidak mampu, tidak bisa konfirmasi. Masih setiap ngomong dua menit ketiduran, tiap ngomong dua menit lagi, ketiduran," ujar Fredrich usai menemai Novanto diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017).

Fredrich mengaku, Novanto tak jadi diperiksa penyidik KPK. Hal tersebut lantaran kondisi Ketua DPR RI tersebut masih menurun.

"Selalu tidur terus. Ya, menunggu pemeriksa, tidur. Diperiksa pun ditanya tidur terus. Karena memang dalam hal ini otaknya ada gangguan," kata Fredrich.

Fredrich mengklaim Novanto memiliki penyakit komplikasi. Menurut dia, sakitnya Novanto hanya bisa dirasakan oleh Ketua Umum Partai Golkar tersebut, bukan pihak KPK maupun Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Yang merasakan yang bersangkutan. Sekarang saya tanya, anda kalau sakit kepala, alat tercanggih di dunia pun kan tidak tahu kenapa anda sakit kepala, tapi kan situ punya rasa sakit kepala. Kan gitu kan?" kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Terlihat Bekas Luka

Saat wajah Setnov kian dekat, tak terlihat bekas benjolan yang menurut Freidrich seperti bakpao.

Wajah Setnov terlihat mulus dan bersih. Bahkan bisa dikatakan, tak ada bekas memar dari kecelakaan yang menurut Freidrich bisa membuat Setnov amnesia.

Setnov juga selalu memperlihatkan wajah lesunya sambil tangan kirinya sesekali memegang perut. Entah apa maksud dari perbuatan tersebut.

Setnov yang didampingi oleh tiga orang pun menembus kerumunan awak media yang mencecarnya dengan berbagai pertanyaan. Setnov bungkam, dan tetap menembus adangan awak media dan masuk ke dalam mobil tahanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.