Sukses

Setya Novanto Pegangi Perut Usai Diperiksa KPK, Kenapa?

Ketua DPR Setya Novanto merampungkan pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto merampungkan pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Dia didampingi kuasa hukumnya, Fredrich Yunadi. 

Ketua Umum Partai Golkar itu terlihat lesu saat menapaki satu per satu anak tangga yang menghubungkan ruang pemeriksaan dan lobi markas antirasuah.

“Sok bener lemes, sengaja banget dilemes-lemesin,” ujar sejumlah fotografer yang ngepos di KPK, Selasa (21/11/2017). Mereka menduga Setnov sengaja memperlihatkan jika kondisinya tengah tak sehat.

Saat tiba di anak tangga terakhir, mata Setnov terlihat ditujukan kepada para awak media yang sudah menunggunya di balik mobil tahanan. Wajah Setnov pun terlihat berubah, menjadi kian lesu.

Dengan rompi oranye, Setnov pun sempat berhenti di meja registrasi. Dia berhenti lantaran Freidrich Yunadi harus mengembalikan identitas pengunjung markas antirasuah.

Setelah itu, Setnov yang dipapah oleh Freidrich dan satu orang petugas KPK pun mau tidak mau harus kembali berjalan menuju kerumunan awak media yang sudah menunggunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Terlihat Bekas Luka

Saat wajah Setnov kian dekat, tak terlihat bekas benjolan yang menurut Freidrich seperti bakpao. Wajah Setnov terlihat mulus dan bersih. Bahkan, bisa dikatakan tak ada bekas memar dari kecelakaan yang menurut Freidrich bisa membuat Setnov amnesia.

Setnov juga selalu memperlihatkan wajah lesunya sambil tangan kirinya sesekali memegang perut. Entah apa maksud dari perbuatan tersebut.

Setnov yang didampingi oleh tiga orang pun menembus kerumunan awak media yang mencecarnya dengan berbagai pertanyaan. Setnov bungkam, dan tetap menembus adangan awak media dan masuk ke dalam mobil tahanan.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.