Sukses

Gayus Lekat dengan Kontroversi

Gayus Tambunan sukses mengobrak abrik hampir seluruh lini di lembaga hukum negeri ini. Benang makin kusut karena disinyalir kasus Gayus mulai masuk ke ranah politik.

Liputan6.com, Jakarta: Gayus. Namanya tak pernah lepas dari kontroversi dan sensasi. Dia memang hanya pegawai pajak golongan 3A tapi mampu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan. Wajar. Sebab Gayus Tambunan sukses mengobrak abrik hampir seluruh lini di lembaga hukum negeri ini.

Sebanyak 12 instruksi Presiden dikeluarkan hanya untuk seorang Gayus. Jajaran yang terkait hanya diberikan waktu satu minggu untuk menuntaskan kasus Gayus. Hasilnya. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Gayus tujuh tahun penjara dan denda Rp 300 juta. Sangat ringan dibandingkan tuntutan jaksa 20 tahun.

Tak hanya itu. Masih ada kejutan lainnya. Gayus tak tanggung-tanggung menuding Satgas Mafia Hukum merekayasa kepergiannya ke Singapura. Dia juga membuka keterlibatan agen CIA hingga keterkaitan kasusnya dengan kasus mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

Nyanyian Gayus membuat situasi makin rumit. Namun yang pasti kasus Gayus sudah jadi tontonan publik. Jadi mau tak mau kini publik pun ikut menghakimi sosok Gayus. Warga menilai vonis yang dijatuhkan terhadap Gayus terlalu ringan dengan kejahatan yang dia lakukan. "Mestinya lebih tinggi," kata seorang warga.

Gali lubang tutup lubang. Kasus satu belum tuntas ditutup dengan kasus baru. Bak sinetron yang tak ingin berakhir. Serialnya terus diperpanjang dengan sang aktor bernama Gayus. Serentetan persidangan masih menanti Gayus. Big fish mafia pajak yang telah mengemplang pajak hingga Rp 28 miliar bahkan belum tersentuh.

Fokus masalah malah makin melebar mulai dari plesiran keluar Rumah Tahanan Markas Komando Brimob ke Bali, Macau, Singapura, paspor Sony Laksono, paspor Guyana, hingga sindikat jaringan internasional tentang pembuatan paspor asli tapi palsu. Benang makin kusut karena disinyalir kasus mulai masuk ke ranah politik.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini