Sukses

Menkominfo: Jangan Berlebihan Sikapi Meme Setya Novanto

Meme-meme bernada satire terhadap Setya Novanto berseliweran di dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta - Meme-meme bernada satire terhadap Setya Novanto berseliweran di dunia maya. Keberadaan meme tersebut dianggap merupakan bagian dari bentuk ekspresi masyarakat. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai praktik tersebut sulit dilarang.

"Ya itu susah saya bilang. Karena itu, ekspresi dari masyarakat, ekspresi dari perasaan masyarakat. Terus mau saya larang?" kata Rudiantara di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (20/11/2017).

Saat ditanya soal meme Ketua DPR Setya Novanto yang bertebaran di media sosial, Rudiantara hanya meminta jangan berlebihan dalam menyikapinya. 

"Ya kalau menurut saya, itu ekspresi dari masyarakat. Tapi jangan berlebihan, kita ini manusia. Jadi jangan berlebihan," ungkap Rudiantara.

Lantas apakah meme tersebut masuk dalam ranah pidana? Menurut dia, masalah tersebut harus dilihat konteksnya terlebih dahulu. Jika masuk kategori pencemaran nama baik, tindakan tersebut sudah dapat dijerat Pasal 27 ayat 3.

"Itu (hukumannya) sudah di bawah lima tahun. Jadi tidak bisa langsung orang ditahan. Nah harus ada delik aduan dulu," pungkas Rudiantara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapi Serius

Sebelumnya, pengacara Setya Novanto menanggapi luapan ekspresi warganet dengan serius. Ia mengancam akan memerkarakan meme tentang Ketua DPR tersebut.

"Kayak meme kan, satu-satu saya masukin polisi. Saya enggak pusing, gitu saja," kata Fredrich di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Nopember 2017

Dia mengatakan, rencana pelaporan ini akan segera dilakukan. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan data-data untuk melengkapi laporan tersebut.

"Jelas, banyak sekali. Anak buah saya sedang evaluasi," tambah pengacara Setya Novanto itu.

Saksikan video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.