Sukses

Game Over... Ini 3 Pernyataan Bombastis Pengacara Setya Novanto

Fredrich menggambarkan kondisi Novanto cukup parah setelah mengalami kecelakaan yang terjadi di kawasan Permata Hijau, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir 24 jam menghilang, tersangka kasus megaproyek e-KTP Setya Novanto akhirnya muncul. Namun kemunculan Novanto diketahui lewat insiden kecelakaan mobil. Kendaraan Setya Novanto menabrak sebuah tiang lampu di jalan sekitar kawasan Permata Hijau Jakarta Barat.

Pasca-kejadian itu, Pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi menjadi orang yang paling diburu awak media. Fredrich pun langsung memberikan keterangan resmi mengenai kondisi Novanto pasca-kecelakaan tersebut.

Dalam sejumlah keterangan yang diberikan, Fredrich menggambarkan kondisi Novanto cukup parah setelah mengelami kecelakaan tersebut.

Dia mengatakan Setya Novanto dalam kondisi luka berat. Dia pun pingsan setelah kecelakaan itu terjadi.

Fredrich juga menyebut, kliennya bisa jadi mengalami gegar otak akibat kecelakaan ini. Hal itu, kata dia, didapat melalui keterangan dokter yang merawat Novanto pertama kali di RS Media Permata Hijau.

Yang menarik, dalam sejumlah keterangan yang diberikan, Fredrich menggambarkan kondisi Novanto dengan pernyataan yang dianggap berlebihan oleh khalayak masyarakat. Perkataan Frdrech itu bahkan menjadi bahan candaan dan dijadikan meme oleh warganet di media sosial .

Berikut 3 pernyataan Bombastis Fredrich Yunadi setelah insiden kecelakaan Setya Novanto:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kepala Novanto Benjol Segede Bakpao

Pengacara Ketua DPR Setya Novanto, Fredrich Yunadi menyatakan, kondisi kliennya itu cukup parah setelah insiden kecelakaan mobil terjadi.

"Beliau mengalami kecelakaan yang sangat parah," katanya di Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Menurut Fredrich, kecelakaan tersebut mengakibatkan kaca mobil yang Novanto tumpangi pecah di bagian kanan dan kiri.

Novanto, kata Fredrich, dalam keadaan pingsan dan sekujur tubuhnya mengalami luka.

"Perlu MRI, luka di bagian sini (pelipis), benjol besar segede bakpao," kata dia. Menurut dia,

Setya Novanto berusaha mengejar waktu. Dia akan bertemu dengan rekan-rekan politikus Golkar. Setelahnya, dia akan menuju Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

3 dari 4 halaman

2. Mobil Novanto Hancur, Cur, Cur..

Kepada Liputan6.com, pengacaranya, Fredrich Yunadi, mengatakan kecelakaan itu berlangsung saat Novanto buru-buru hendak menuju gedung KPK.

Akibat kecelakaan itu, Fredrich mengatakan, mobil yang dikendarai kliennya hancur dan Setya Novanto pun terluka dan berdarah di bagian tangan.

"Mobil bagian depan hancur, cur, cur. Kacanya kanan kiri pecah," ungkap Fredrich, di Jakarta.

Namun, video yang beredar terkait kecelakaan tersebut menunjukkan kondisi mobil yang diduga dikendarai Setya Novanto, yakni Toyota Fortuner dengan nomor pelat B 1732 ZLO, tidak terlihat hancur. Hanya terlihat kerusakan di bagian bumper depan mobil.

Pantauan Liputan6.com, pada pukul 21.20 WIB, mobil tersebut sudah tidak ada di lokasi. Hanya tersisa serpihan kaca dan dua serpihan bumper mobil di atas trotoar. Tidak terlihat ada darah atau hal lainnya.

Dalam video kecelakaan Setya Novanto yang beredar, sebagian ban mobil tersebut, yakni pada bagian kanan, naik ke atas trotoar yang tingginya sekitar 30 cm.

Diduga mobil itu naik ke trotoar dan menghantam tiang listrik yang ada di trotoar itu. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengalami kecelakaan di sekitar Permata Hijau, Jakarta Selatan.

4 dari 4 halaman

3. Kondisi Novanto Bisa Game Over

Fredrich menyatakan, Setya Novanto saat ini dalam kondisi tidak sadar dan dalam penanganan khusus dokter serta perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat.

"Tensinya tinggi, tadi waktu diperiksa dokter 190," ujar dia, Kamis (16/11/2017) malam.

Fredrich mengaku sudah membeberkan riwayat kesehatan Setnov kepada tim dokter, termasuk saat dirawat di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

"Dia kan ada riwayat hipertensi, jantung, dan vertigo. Ini kita sampaikan ke dokter. dokternya bilang, 'wah bahaya, ini bisa game over kalau tidak segera ditangani'," ujar Fredrich menirukan ucapan dokter.

Dia menyatakan, Setnov mengalami kecelakaan saat akan mendatangi KPK untuk pemeriksaan kasusnya. Fredrich mengaku diminta untuk mendampingi Setnov saat di KPK.

"Di tengah jalan menuju KPK, ajudannya tiba-tiba kasih kabar bilang Bapak kecelakaan," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.