Sukses

DPD RI Apresiasi Kearifan Lokal Gunung Kidul

Komite II DPD melakukan kegiatan advokasi peninjauan di wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan Gunung Kidul.

Liputan6.com, Yogyakarta Indonesia memiliki kondisi geologis yang unik dibandingkan negara manapun di dunia. Berbekal hal tersebut, Komite II DPD RI memandang geologis Indonesia wajib untuk dilestarikan dan dijaga keberlanjutannya. Peran aktif masyarakat juga dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan mandiri kawasan tersebut.

“Gunung Purba Nglanggeran ini merupakan salah satu dari sembilan kawasan geo heritage yang ditetapkan oleh Badan Geologi pada akhir tahun 2014 yang lalu,” ucap Pimpinan Rombongan Komite II DPD Djasarmen Purba yang melakukan kegiatan advokasi peninjauan di wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (14/11). 

Senator asal Kepulauan Riau meminta internasional dan juga Unesco untuk mempromosikan wisata di kawasan geopark. Sayangnya, hingga kini masih belum didukung upaya promosi yang gencar.

“Kami juga telah menggodok RUU Geologi, di dalamnya akan muncul pengelolaan kawasan geopark. Saat ini geopark Gunung Sewu sudah diakui internasional,” ujar dia.

Komite II DPD juga memberikan apresiasi terhadap upaya Pemkab Gunung Kidul yang terus berbenah untuk mendongkrak kawasan geopark. Terutama semangat kaum muda yang kembali ke kampung halaman untuk membangun kawasan wisata.

“Ini harus diapresiasi, bagaimana pendapatan asli daerah (PAD) pariwisata yang awalnya jauh di bawah Rp10 Miliar, sekarang hampir Rp 25 miliar, ini luar biasa sekali. Maka dari itu semua harus diintegrasikan,” tutur Djasarmen.

Sementara itu, Anggota DPD RI asal Lampung, Anang Prihantoro merasa terharu dengan kondisi saat ini di kawasan Gunung Kidul. Menurutnya, dulu Gunung Kidul dikenal sebagai daerah miskin, bahkan sehari-hari warga hanya makan tiwul.

“Tapi sekarang berbeda, keindahahan alam di sini membawa berkah. Tentunya dengan kearifan lokal dari pemuda-pemuda di sini membuang pemikiran miskin bagi Gunung Kidul. Ke depan gunung ini bisa menjadikan manusia yang luar biasa,” papar anggota Komite II dengan mata berkaca-kaca.

Seperti diketahui, Gunung API Purba Nglanggeran memiliki batuan khas dengan perkiraan umur antara 0.6 – 70 juta tahun yang lalu. Daerah ini dianggap memiliki nilai kepewarisan geologi, dimana secara geologi mempunyai nilai sejarah dan penciri geologi seperti ditemukannya geomorfologi unik dan langka, fosil langka, lokasi tipe, dan penampang tipe formasi batuan. 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.