KPK Kirim Lebih Banyak Penyidik ke Rumah Setya Novanto, Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari tiga jam berlalu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum beranjak dari kediaman Ketua DPR Setya Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Kamis dini hari, 16 November 2011, sejumlah penyidik, sekitar empat orang KPK kembali tiba di rumah tersangka kasus korupsi megaproyek e-KTP tersebut. Salah satu dari mereka terlihat membawa tas berwarna hitam.

Saat ditanya apa tujuan kedatangan mereka ke rumah Setnov, sejumlah penyidik yang baru datang tak menjawab.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman saat dikonfirmasi enggan menjawab apakah Novanto akan dijemput malam ini atau hanya diperiksa.

"Belum bisa berkomentar," ucap Aris Budiman.

Kabar yang beredar menyebut, Setya Novanto tak ada di rumahnya saat penyelidik KPK datang ke sana. Saat dikonfirmasi, Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin membenarkan, Setnov tak ada di sana. Hanya ada sang istri, Deisti Astriani Tagor, sejumlah asisten rumah tangga, serta beberapa pengacara yang ada di sana.

Mulai Jumat 10 November 2017, Setya Novanto kembali berstatus tersangka. Itu adalah kali keduanya, KPK memperkarakan Ketua DPR RI tersebut dalam kasus megakorupsi e-KTP.

Setnov ditetapkan sebagai tersangka korupsi e-KTP untuk kedua kalinya oleh KPK berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) tertanggal 31 Oktober 2017.

Dia diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga negara disinyalir dirugikan hingga Rp 2,3 triliun.

Setidaknya, sudah empat kali Setnov mangkir dari panggilan penyidik KPK, tiga sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, dan sekali selaku tersangka.

Saksikan video menarik berikut ini: