Sukses

Cerita di Balik Gelar Honoris Causa ke-6 Megawati Soekarnoputri

Mokpo National University menilai, Megawati konsisten mengawal dan memperjuangkan paradigma ekonomi Pancasila.

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar kehormatan atau honoris causa di bidang ekonomi demokrasi dari Mokpo National University, Korea Selatan. Rokhmin Dahuri, Ketua DPP PDIP bidang Kemaritiman mengungkap alasan di balik pemberiaan gelar tersebut.

Dia mengatakan, Presiden of Mokpo National University dan Ketua Senat Guru Besar menghubungi dirinya. Mereka bermaksud untuk memberikan gelar kepada putri presiden pertama RI Sukarno itu.

Mokpo National University menilai, Megawati konsisten mengawal dan memperjuangkan paradigma ekonomi Pancasila untuk diimplementasikan sekaligus dapat mengganti paradigma ekonomi kapitalisme.

Konsistensi itu dimulai sejak Megawati menjadi anggota dewan di tahun 1990-an, wakil presiden, presiden, hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai PDI Perjuangan.

"Ibu Megawati Soekarnoputri sangat yakin bila Ekonomi Pancasila diterapkan maka Trisaksi akan terwujud, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain yang mengimplementasikannya," kata Rokhmin di Seoul, Rabu (14/11/2017).

Trisakti yang dimaksud adalah berdaulat di bidang politik, mandiri-maju dan adil id bidang Ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. "Tidak meniru asal jiplak kebudayaan bangsa-bangsa lain," kata Dubes Kehormatan Jeju Islands, Korea Selatan, ini.

Kelebihan dalam mengimplementasikan ekonomi Pancasila, selain mewujudkan dunia berkeadilan, sejahtera dan damai, ekonomi Pancasila juga bersifat inklusif. "Tidak hedonistik dan tidak serakah," tutur Rokhmin.

Sementara itu, Mokpo National University juga menilai bahwa ekonomi Pancasila dinilai layak menggantikan sistem ekonomi kapitalis yang semakin hari hanya menghasilkan ketimpangan yang semakin lebar.

Apalagi saat ini dunia juga dilanda keprihatinan akibat kerusakan lingkungan, cengkeraman narkoba, gangguan jiwa, perang saudara, gelombang migrasi, dan lain sebagainya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.