GRN Yogya Deklarasi Dukung Jokowi-Cak Imin di Pilpres 2019

Liputan6.com, Yogyakarta Puluhan pemuda di kota Yogyakarta yang tergabung dalam Guyub Rukun Nusantara (GRN) mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019.

Ada empat alasan GRN mengusung Jokowi dan Cak Imin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang. 

Pertama, kekuatan nasionalis dan Nahdliyin sudah terbukti dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, sebagai kelompok yang berperan penting dalam membebaskan Indonesia dari kolonialisme.

Kedua, Jokowi dan Cak Imin dianggap mewakili dua arus besar dalam kepemimpinan nasional yang mewakili keragaman rakyat dan budaya Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dan PDI Perjuangan yang mewakili kaum nasionalis. 

"Jokowi adalah tokoh politik dari petahana presiden yang mewakili kekuatan politik nasionalis dan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi wadah kekuatan politik nahdliyin (pengikut NU)," ucap juru bicara GRN Dipo Dwi, di Yogyakarta, Rabu (15/11/2017). 

Alasan ketiga, keduanya dianggap sebagai sosok yang memahami nasib rakyat kecil. Program-program pemerintah Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dianggap menjadi salah satu program yang pro terhadap rakyat miskin. 

Jokowi juga dianggap yang paling mengerti isu kerakyatan dan perbaikan infrastruktur ekonomi hingga investasi untuk membuka lapangan kerja.

"Dan Cak Imin turut memperjuangkan nasib para petani tembakau dan bisa menjadi penyambung aspirasi sosial ekonomi warga nahdliyin di pedesaan," ucap dia. 

Keempat, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan aliran Islam moderat dan mengedepankan harmoni. Karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran terhadap posisi kaum minoritas.

"Harapannya tidak ada persoalan yang berkaitan dengan SARA, seperti intoleransi dan yang bisa menyelamatkan Indonesia adalah kaum nasionalis, Jokowi, dan Nahdliyin," ujar Dipo.