Buni Yani Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Ruang Sidang Gaduh

Suasana sidang vonis Buni Yani (Liputan.com/ Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Bandung - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung memvonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara terhadap terdakwa Buni Yani terkait kasus dugaan pelanggaran UU ITE. Massa pendukung Buni Yani yang memenuhi ruang sidang pun mendadak gaduh.

Setelah pembacaan vonis pada Selasa (14/11/2017), Buni Yani sempat berdiri dari kursi terdakwa. Dia lalu menghampiri pendukungnya yang memenuhi ruang sidang di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jawa Barat.

Mereka terus meneriakkan dukungan untuk Buni Yani.

Buni Yani kemudian mendekati para kuasa hukumnya untuk berunding. Karena gaduhnya ruang sidang, pengacara Buni Yani meminta massa pendukung untuk diam. Dia memberikan isyarat tangan agar mereka diam.

Pendukung Buni Yani beberapa kali meneriakkan takbir dan berselawat.

2 dari 2 halaman

Vonis Buni Yani

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung memvonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara terhadap terdakwa Buni Yani. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum, yakni 2 tahun penjara.

"Menjatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan pidana," kata ketua majelis hakim M Sapto dalam pembacaan putusannya, di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/11/2017).

Jaksa penuntut umum menuntut Buni Yani dihukum dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider tiga bulan penjara. Dia dijerat pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Dia diduga mengunggah serta menyunting keterangan video mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Buni Yani

Arya Prakasa
Author
Mevi Linawati
Editor
Fadjriah Nurdiarsih
Editor

Buni Yani Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Ruang Sidang Gaduh

Vonis Buni Yani

Buni Yani

Polisi Bakal Periksa Psikologi Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat TNI Palsu

KPK Usut Korupsi Dana Insentif ASN Sidoarjo, PNS hingga Ibu Rumah Tangga Diperiksa

7 Fakta Terkait Gunung Ruang Erupsi, Berstatus Awas hingga Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

RUMI Luncurkan Film Dokumenter Pilihan, Jadi Literasi Pekerja Migran Indonesia

Kejagung Sita Lagi 2 Mobil Harvey Moeis, Jet Pribadi Masuk Radar Penyidik

Risma Beri Kuliah Umum di Universität Hamburg Jerman, Cerita Saat Jabat Wali Kota hingga Mensos

2 Momen Prabowo Redam Pendukungnya Tidak Demo di Depan MK

Lion Air Tegaskan Dua Penyelundup Narkoba yang Ditangkap Polisi Bukan Karyawannya

VIDEO: Kelelahan Dikejar Warga, Maling Kotak Amal di Magetan Terkapar di Depan Rumah Penduduk

Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas, Tingginya Capai 310 Cm

Jaga Netralitas, MK Tidak Pajang Karangan Bunga Dukung Prabowo-Gibran

Pengerjaan Patung Ratu Elizabeth II Senilai Ratusan Juta Rupiah Dimulai

2 Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Lagi, Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Kekerasan

Pengasuh Ponpes Cabul di Lempongsari Semarang Dihukum 15 Tahun Penjara

Lahan 200 Hektare di Bandung Utara dalam 10 Tahun Beralih Fungsi, Walhi Jabar: Stop Izin Usaha Baru!

Samsung One UI vs Xiaomi HyperOS, Mana yang Paling Unggul?

Manchester United Sudah Tetapkan 2 Kandidat Pengganti Erik ten Hag Musim Depan

Intip Gerak Harga Kripto APE Coin Hari Ini 19 April 2024

STNK Bisa Diblokir, Pemilik Kendaraan yang Kena Tilang Ganjil Genap di Arus Mudik Diminta Konfirmasi

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Joe Biden Minta Kongres AS Percepat Loloskan Bantuan Bagi Ukraina dan Israel

Tren Operasi Plastik Baru di Korea Selatan yang Bahkan Mengkhawatirkan Warga Lokal

5 Kata-Kata Presentasi Pembukaan yang Menarik untuk Pelajar

Isa Bajaj Ungkap Kondisi Anaknya Membaik Setelah Diduga Jadi Korban Kekerasan, Tak Ingin Sang Buah Hati Mengalami Trauma Berkepanjangan