Sukses

Meski Terancam, Nelayan Nekat Bantu Pengungsi Rohingya Masuk Bangladesh

Pemerintah Bangladesh sendiri mengancam akan menangkap siapa pun yang menyelundupkan pengungsi Rohingya masuk ke dalam negaranya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video eksklusif Sky News memperlihatkan bagaimana ketegangan menyelimuti warga minoritas muslim Rohingya saat akan meninggalkan kampung halamannya di Myanmar.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Selasa (14/11/2017), video tersebut diambil oleh nelayan yang bersusah payah menembus perbatasan laut Bangladesh menuju pantai di negara bagian Rakhine, Myanmar. Di sana, dia bertujuan untuk menjemput ribuan warga Rohingya yang terjebak.

Sang nelayan terus berusaha membawa sebanyak-banyaknya warga Rohingya semampu kapalnya bisa mengangkut melintasi perbatasan.

Sebagian warga sudah terperangkap di pantai selama lebih dari dua bulan tanpa dihiraukan pemerintah Myanmar. Sementara sejumlah bantuan internasional selalu gagal sampai di tangan mereka.

Mereka mulai menempati tenda-tenda pengungsian di luar area pantai sejak militer Myanmar membakar perkampungan mereka. Sejak saat itu, kehidupan yang berat harus dijalani pengungsi. Banyak bayi Rohingya lahir di pantai dan hampir semua kekurangan gizi serta kelaparan.

Sementara itu, nelayan Bangladesh yang berusaha menyelamatkan warga Rohingya juga tidak bisa berlama-lama. Sebab, tentara Myanmar terus memburu etnis Rohingya yang ingin mencoba kembali ke Myanmar.

Pemerintah Bangladesh sendiri mengancam akan menangkap siapa pun yang menyelundupkan pengungsi Rohingya masuk ke dalam negaranya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut etnis muslim Rohingya merupakan kaum minoritas yang paling teraniaya dan menderita di muka bumi.