Sukses

Polisi Benarkan Ada Rusuh di Rutan Teroris Mako Brimob

Menurut Polri, tahanan teroris merusak sejumlah fasilitas rutan selama kerusuhan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan pecah di rutan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Namun, polisi membantah ada pelemparan Alquran dalam peristiwa itu.

"Itu (kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok) hoax. Yang benar, telah terjadi keributan di rutan teroris Mako Korbrimob cabang Rutan Salemba. Pada hari Jumat, 10 November 2017 pukul 16.00 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto, kepada Liputan6.com, Jumat (10/11/2017).

Menurut dia, tahanan teroris merusak sejumlah fasilitas rutan selama kerusuhan itu. Misalnya, pintu sel tahanan, pintu pagar lorong blok, dan kaca jendela.

"Kerusuhan dilakukan tahanan teroris yang mengakibatkan rusaknya fasilitas rutan, seperti pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok, kaca jendela (di Blok C dan Blok B)," Rikwanto menjelaskan.

Kejadian ini bermula setelah salat Jumat, ketika para tahanan dimasukkan ke sel masing-masing. Setelah masuk sel, anggota Densus 88 Antiteror yang sedang tugas piket melepas kunci yang ada di kamar A.5 dan C5 (RB) karena ada selotan kunci dari dalam. Hal ini dilakukan demi keamanan dan memudahkan petugas piket membuka pintu sel.

"Anggota Densus lalu melaksanakan penggeledahan di kamar tersebut dan menemukan handphone empat buah milik narapidana teroris Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali," ucap Rikwanto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terpancing

Ternyata, dari kegiatan pemeriksaan tersebut ada salah satu tahanan yang tidak terima dan memancing keributan dengan petugas dengan mengucapkan kata-kata kasar. Kemudian, anggota Densus ada yang terpancing ucapan mereka. Lalu, ada tahanan teroris yang mengucapkan takbir dengan suara keras sehingga memancing tahanan blok di sebelahnya.

"Anggota piket dari Satuan III Pelopor melakukan tindakan dengan tembakan ke atas sebagai tanda terjadi chaos dan memberi peringatan kepada para narapidana," lanjut Rikwanto.

Suasana di rutan itu berangsur terkendali oleh para anggota Densus yang ada di lokasi. Namun, para tahanan tetap masih ada yang mengucapkan takbir sehingga memicu yang lain.

"Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil oleh AKP Ahmat selaku Kaur Wartah adalah berkoordinasi dengan rekan Brimob untuk back up pengamanan di Rutan Salemba," pungkas Rikwanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.