Sukses

FPI-Polisi Bubarkan Pertemuan Lintas Agama

Pertemuan lintas agama yang digagas Setara Institut di Hotel Inna Simpang Surabaya, dibubarkan anggota FPI dan kepolisian. Pertemuan dibubarkan karena tidak punya izin.

Liputan6.com, Surabaya: Pertemuan lintas agama yang digelar di Hotel Inna Simpang Surabaya, Jawa Timur, dibubarkan sekelompok orang yang mengaku anggota Front Pembela Islam (FPI) serta pihak kepolisian, Kamis (13/1) siang. Pertemuan yang digagas oleh Setara Institut dibubarkan karena tidak punya izin.

Sempat terjadi perdebatan antara polisi dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) mengingat tempat pertemuan tertutup dan berlokasi hanya berjarak puluhan meter dari Gedung Grahadi, tempat berkantornya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua hari.

"Keberatan utamanya di sini adalah adanya Ahmadiyah kemudian unsur gay kemudian unsur liberalisme. Kami tak mempermasalahkan semua agama yang diundang yang dilindungi negara. Tapi Ahmadiyah itu sudah menistakan agama Islam," kata Ketua Laskar Pembela Islam Sasmito.

Sementara itu terkait kunjungan Presiden di Surabaya, seharusnya yang mengantongi izin adalah unjuk rasa. Pertemuan di tempat tertutup tak perlu izin. "Pihak kepolisian tunduk pada kelompok tertentu. Kebebasan berkumpul adalah hak setiap warga negara. Kita berkumpul bukan untuk makar atau menyerang negara," kata Wakil Ketua Setara Institut Bonar Tigor Naipospos.

Panitia menyesalkan pembubaran pertemuan yang membahas perlindungan kaum minoritas atas tak adanya jaminan keselamatan dari pemerintah. "Kami mencari sebuah solusi ingin mendapatkan pendapat-pendapat dari banyak pihak apa yang sesungguhnya terjadi. Kami menyayangkan dan mengkritik tindakan kepolisian yang berlebihan," katanya.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini