Sukses

Sultan Mahmud Riayat Syah, Pahlawan yang Jadi Raja di Usia Belia

Gelar pahlawan nasional untuk Sultan Mahmud Riayat Syah diterima langsung titisan kedelapannya yaitu Tengku Husein Saleh.

Liputan6.com, Batam - Sultan Mahmud Riayat Syah dianugerahi gelar pahlawan nasional 2017 di Istana Negara pada Kamis (9/11/2017). Penganugerahan ini diberikan Presiden Joko Widodo dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan tahun 2017.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan, anugerah Pahlawan Nasional untuk Sultan Mahmud Riayat Syah diharapkan menjadi motivasi dan pendorong masyarakat untuk menjadikan Kepri semakin maju.

"Anugerah ini menunjukkan ada tokoh Melayu Kepri yang menjadi panutan nasional. Ini harus menjadi penyemangat yang mendorong kita semua membangun Kepri semakin baik," kata Nurdin usai menghadiri acara penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Kamis (9/11/2017).

Gelar untuk Sultan Mahmud Riayat Syah diterima langsung titisan kedelapannya, yaitu Tengku Husein Saleh. Selain zuriat dan ahli waris, tampak hadir pada penganugerahan itu Bupati Lingga Alias Wello dan tokoh sentral pembentukan Provinsi Kepri H Huzrin Hood.

Dilansir dari website Pemprov Kepri, Sultan Mahmud Riayat Syah atau Sultan Mahmud Syah III dilantik menjadi Sultan tahun 1761 M pada usia belia. Saat itu dia masih berusia dua tahun. Pusat pemerintahannya berada di Hulu Riau (Kota Raja) selama 26 tahun, yaitu dari 1761-1787 M.

Demi taktik perang melawan Belanda, Sultan Mahmud Syah III kemudian memindahkan Ibu Kota kerajaan di Lingga hingga akhir hayatnya, 1812 M. Sebagai pemimpin tertinggi Kerajaan Johor-Riau-Lingga dan Pahang, banyak kebijakan Sultan Mahmud Syah III yang strategis dan monumental.

Salah satunya dengan memerintahkan perjuangan melawan penjajah dalam perang di Teluk Riau dan Teluk Ketapang Melaka pada 1784. Dalam peperangan ini, panglima perang Raja Haji Fisabillillah, meninggal.

Meski mengalami kekalahan, tidak menyurutkan perjuangan Sultan Mahmud Syah III melawan penjajah. Dia semakin memperkuat armada perangnya, menyusun strategi dan membangun pusat-pusat ekonomi.

Sultan Mahmud Syah III juga mempererat kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang dengan beberapa kerajaan lainnya seperti Jambi, Mempawah, Indragiri, Asahan, Selangor, Kedah dan Trenggano.

Sultan Mahmud Syah III, menguatkan persaudaraan antara Melayu dan Bugis melalui 'sumpah setia' dan pernikahan antara kedua belah pihak. Kebijakan Sultan ini terbukti mampu menjadi senjata ampuh, melawan penjajah yang terkenal dengan politik adu dombanya.

Pada masanya juga, Lingga dirintis menjadi pusat tamaddun Melayu. Di antaranya menggalakan dunia tulis (mengarang) dalam kitab-kitab ajaran agama Islam dan bahasa (sastra) Melayu. 

Sultan Mahmud Riayat Syah juga menjadikan Pulau Penyengat sebagai mas kawin pernikahannya dengan Engku Puteri Raja Hamidah binti Raja Haji. Berkat perjuangan Sultan pula, akhirnya Lingga dan Pulau Penyengat menjadi kota yang hebat. Lingga kemudian dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu dan Pulau Penyengat sebagai Pulau Indera Sakti.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Pahlawan dari Kepri

Gubernur Nurdin berterima kasih kepada pemerintah pusat yang menganugerahkan gelar pahlawan untuk tokoh Kepri. Gubernur juga berterima kasih kepada seluruh komponen masyarakat Kepri yang berperan aktif sehingga anugerah ini diberikan.

Sampai saat ini sudah ada tiga tokoh Kepri yang menjadi pahlawan nasional, yaitu Raja Haji Fisabillah yang mendapat gelar pada 1997, Raja Ali Haji tahun 2004 dan tahun ini untuk Sultan Mahmud Riayat Syah.

Nurdin menyampaikan, pengorbanan para pahlawan untuk negeri ini harus diteruskan dengan mengisi pembangunan. Salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuat Kepri semakin hari semakin baik.

Semangat kebersamaan untuk memajukan negeri ini, kata Nurdin, juga harus diperkuat. Semangat kebersamaan itu akan memperokoh persatuan untuk membangun negeri.

"Tanpa kebersamaan dan kerja keras seperti dicontohkan para pahlawan, negeri ini tentu terus terjajah. Mari kita jadikan Kepri semakin baik lagi," kata Nurdin.

Nurdin senang dengan anugerah pahlawan Gerilya Laut untuk Sultan Mahmud Riayat Syah. Secara kelautan, menunjukkan Kepri sangat kuat. Laut Kepri selain untuk keamanan, juga menjadi sumber peningkatan kesejahteraan.

"Laut merupakan ladang untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Nurdin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.