Sukses

Rumah Keluarga Istri Petinggi ISIS di Bekasi Sepi

Keluarga masih terkejut dengan berita penangkapan Minhati Madrais. Terlebih perempuan itu diduga terlibat jaringan ISIS di Filipina.

Liputan6.com, Bekasi - Kediaman orangtua Minhati Madrais, seorang perempuan warga Indonesia yang ditangkap kepolisian Filipina, sepi. Minhati ditangkap karena diduga menjadi anggota jaringan ISIS di Filipina.

Pantauan Liputan6.com, tak ada aktivitas dari kediaman orangtua Madrais yang ada di Babelan, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hanya sejumlah santri yang mondar-mandir di sekitar lokasi.

Bahkan, pintu pagar yang sebelumnya dibuka, ditutup rapat oleh dua santri dan orangtua Minhati, Madrais selang kedatangan awak media.

Rumah dua lantai tersebut dikenal warga sebagai rumah Madrais yang juga pemilik Pondok Pesantren Darul Amal.

Keluarga mengaku belum mengetahui kabar soal ditangkapnya Minhati dan enam anaknya yang merupakan buah perkawinan dengan Omarkhayam Maute, salah satu petinggi ISIS di Filipina yang sempat menguasai Kota Marawi.

"Belum, enggak ada kabar sejak semalam," kata Sani, salah seorang kerabat Minhati.

Dia mengaku tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan Minhati Madrais di Filipina. Pasalnya, Minhati tidak pernah pulang ke kampung halaman dan juga tidak berkomunikasi dengan pihak keluarga pascakepergiannya.

"Yang kita tahu dia di sana ngajar. Ngajar apa, enggak tahu. Lah kan enggak pernah nelpon. Perginya mah sudah lama. Sudah bertahun-tahun," Sani menjelaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarga Tak Percaya

Polri mengungkap penangkapan WNI bernama Minhati Madrais di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City, Filipina. Namun, keluarga yakin Minhati Madrais tidak terlibat dalam jaringan ISIS di Kota Marawi, Filipina. Ia meminta masyarakat tidak gegabah menilai sebelum adanya kejelasan mengenai keterlibatan Minhati.

Minhati ditangkap beserta enam anaknya, yakni 4 putri dan 2 putra.

"Enggak yakin, kalau di sini sih dia orangnya baik, pendiem. Nanti ya, kita belum tahu kabar itu," pungkas Sani.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, polisi mengamankan empat pin detonator, dua kabel detonator, dan jam khusus saat menangkap Minhati. Paspor Minhati yang kedaluwarsa pada September 2016 turut disita dalam penangkapan itu.

"Saat ini, Minhati bersama anaknya berada di kantor polisi Iligan City untuk menjalani pemeriksaan," ujar Rikwanto dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Hingga berita ini diturunkan, orangtua Minhati Madrais belum bisa ditemui usai penangkapan putrinya tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.