Sukses

Eks Kompolnas: Lawan Arus Saat Operasi Zebra, Kandangin Mobilnya

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan menyampaikan, harusnya sikap tersebut tidak terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian menggelar Operasi Zebra Jaya 2017 sejak 1 November hingga 14 November. Baru beberapa hari digelar, puluhan ribu pengendara terjaring razia tersebut.

Tak jarang mereka yang melanggar dan melakukan aksi nekat. Mulai dari memutar balik dan melawan arus, hingga menerobos hadangan petugas.

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan menyampaikan, harusnya sikap tersebut tidak terjadi.

"Kita harapkan masyarakat itu ada nggak ada polisi itu tertib di jalanan. Ada razia tertib saja," tutur Edi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Menurut Edi, jika terjadi perlawanan yang membahayakan saat razia. Wajar jika petugas menahan kendaraan pelanggar yang melawan arus.

"Kalau misalnya melawan arus, kalau perlu kandangkan itu mobilnya, bukan hanya tilang. Karena itu membahayakan. Bukan hanya dia tapi juga masyarakat lainnya," jelas dia.

Meski begitu, Polri juga diharapkan makin berkaca dengan adanya fenomena ketakutan di masyarakat khususnya saat razia kendaraan. Membangun kepercayaan sipil dinilai sangat berperan.

"Kita juga minta instropeksi pada Polri ya. Karena ya tadi citra buruk mungkin masih membekas juga di masyarakat. Jadi menghindari," ujar Edi.

Saksikann vidio pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harap Polisi Bijaksana

Meski mendukung adanya razia kendaraan yang masif dari kepolisian, Edi berharap penindakan yang dilakukan dapat bijaksana. Seperti jika hanya kesalahan kecil, cukup diberi teguran.

"Kalau menyangkut masalah masyarakat ada sedikit kehilafan, saya lebih senang jika cukup diberikan penyuluhan bimbingan kepada yang bersangkutan. Semacam pencerahan jangan lagi melakukan itu. Kalau hanya kecil ya," kata dia.

Selain itu, Edi sedikit mengkritisi kasus minibus menerobos hadangan petugas razia di kawasan Tangerang, Banten. Polisi seharusnya bisa melakukan pengejaran segera dan menghentikan si pengendara.

"Ya dikejar. Maksudnya bukan hanya diberikan secara hukum, tapi juga sebagai penyuluhan berlalu lintas biar meningkat kesadaran. Saya nggak tau ya, sosialisasi masyarakat harusnya lebih digalakan Polda Metro Jaya khususnya," Edi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.