Sukses

Tol Becakayu, Gagasan Soeharto yang Dituntaskan Jokowi

Tol Becakayu diklaim dapat menghemat waktu tempuh perjalanan Jakarta-Bekasi selama 30 menit.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Bekasi-Cakung-Kampung Melayu (Becakayu) untuk Seksi 1B dan 1C (Cipinang-Jakasampurna), Jumat (3/11/2017) pagi.

Dengan beroperasinya tol sepanjang 23,8 kilometer itu, pemerintah berharap kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Kalimalang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat berkurang. Keberadaan tol ini juga bisa menambah kapasitas jalan dan pilihan pengguna jalan.

Ruas jalan tol Becakayu diklaim dapat mempersingkat waktu selama 30 menit. Bila selama ini waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Jakarta sekitar 2 jam perjalanan, dengan dioperasikannya Tol Becakayu diperkirakan akan mempersingkat waktu tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan.

Peresmian yang dilakukan Jokowi ini juga menjadi akhir perjalanan panjang pembangunan tol yang sempat mangkrak selama 16 tahun. Proyek jalan tol penghubung Bekasi-Jakarta ini pertama kali digagas di era pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1995.

Warga beraktivitas di sekitar proyek pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jakarta, Jumat (6/11). Proyek yang sempat terbengkalai selama 17 tahun tersebut kini diakuisisi dan dikerjakan oleh BUMN. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Pembangunannya saat itu ditujukan sebagai ruas jalan tol penghubung Jakarta-Bekasi dan mengurangi beban kemacetan, yang kala itu telah diprediksi akan terjadi di masa mendatang.

Setelah perencanaan matang, pembangunan pun di mulai pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan empat perusahaan investor yang mendapat hak pengelolaan Tol Becakayu. Keempatnya yaitu, PT Tirtobumi Prakarsatama, PT Citra Mandiri Sukses Sejati, PT Indadi Utama (Indadi), dan PT Remaja Bangun Kencana.

Selama dua tahun, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga telah berhasil membangun konstruksi tiang pancang di sepanjang ruas jalur Kalimalang.

Namun, Pembangunan akhirnya terhenti pada tahun 1998, penyebabnya karena kondisi krisis ekonomi yang imbasnya dirasakan berbagai aspek perekonomian di Indonesia, termasuk sektor infrastruktur.

Proyek pembangunan tol Becakayu pun akhirnya berhenti alias mangkrak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dilanjutkan Jokowi

Baru masa pemerintah Jokowi, pada Oktober 2014, pembangunan tol becakayu dilanjutkan, setelah mangkrak selama 16 tahun.

Pembangunan tol yang menghabiskan dana Rp 7,2 Triliun ini akhrinya diambil alih PT Waskita Toll Road, anak perusahaan BUMN PT Waskita Karya (Persero). Pengambilalihan dilakukan setelah sebelumnya Waskita Toll Road membeli 60 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Suasana pembangunan proyek Tol Becakayu seksi I rute Jakasampurna-Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (17/5). Tol Becakayu memiliki total panjang 21,5 km dengan biaya investasi sebesar Rp 9,5 triliun. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Setelah resmi dilanjutkan, proyek tersebut menjadi salah satu yang paling disorot Presiden Jokowi. Diketahui, Jokowi beberapa kali sempat meninjau langsung pembangunan tol tersebut. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu turun langsung ke lokasi dan meminta agar pembangunan tol Becakayu selesai sesuai target.

"Memang kebut-kebutan ini panjangnya 11 km kanan kiri berarti 22 km dan akan kita selesaikan akhir tahun 2017 tapi mungkin Maret 8 km sudah bisa dipakai. Saya hanya ingin memastikan yang Maret itu 8 km 2 berarti 16 km itu sudah bisa dipakai itu penting sekali kemacetan sudah terlalu parah," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan To Becakayu Senin, 7 november 2016.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.