Liputan6.com, Sumbawa: Cuaca buruk mengakibatkan puluhan truk dan mobil pribadi, hingga Jumat (7/1) sore, telantar di pelabuhan penyeberangan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Puluhan sopir truk dan penumpang lainnya mulai mengeluh karena membengkaknya biaya pengeluaran selama menginap di pelabuhan, selama sepekan. Mereka kebanyakan berasal dari Pulau Jawa dan Bali sehingga terpaksa menginap di dalam pelabuhan yang menghubungkan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur itu.
Cuaca buruk ini memang membuat penyeberangan dari Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pelabuhan Waikilo, Sumba Barat Daya menjadi terganggu. Saat ini, pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) mengaku hanya melayani satu kali penyeberangan dalam lima hari.(APY/ANS)
Puluhan sopir truk dan penumpang lainnya mulai mengeluh karena membengkaknya biaya pengeluaran selama menginap di pelabuhan, selama sepekan. Mereka kebanyakan berasal dari Pulau Jawa dan Bali sehingga terpaksa menginap di dalam pelabuhan yang menghubungkan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur itu.
Cuaca buruk ini memang membuat penyeberangan dari Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pelabuhan Waikilo, Sumba Barat Daya menjadi terganggu. Saat ini, pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) mengaku hanya melayani satu kali penyeberangan dalam lima hari.(APY/ANS)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.