Sukses

Survei SMRC: Emil dan Demiz Bersaing Ketat di Pilkada Jabar

Pemiihan kepala daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) akan dihelat pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta Pemiihan kepala daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) akan dihelat pada 2018. Nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil masih mendapatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan paling tinggi bersaing dengan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar atau Demiz.

"Unggul di Jabar Emil 16,8 persen, Deddy Mizwar 3,8 persen, Dedi Mulyadi 2,2 persen, Aa Gym 1,5 persen dan Dede Yusuf 0,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Menurut dia, dalam setiap survei Pilkada Jabar yang dilakukan SMRC, Emil selalu unggul. Selain itu juga selalu ada pertarungan antara Emil dan Demiz sejak setahun lalu.

"Enggak pernah berubah itu Emil dan Deddy Mizwar, ada persaingan ketat antara keduanya," kata Djayadi.

Survei ini dilakukan sejak 27 September hingga 3 Oktober 2017 dengan metodologi multistage random sampling sebanyak 820 responden di seluruh wilayah Jabar. Dari seluruh responden, sebanyak 70,5 persen responden belum memberi jawaban dengan pertanyaan spontan.

"(Karena itu) Belum ada dukungan yang solid di Jabar. Secara spontan Emil mendapatkan dukungan terbanyak, pesaing terberat adalah Demiz," ungkap Djayadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasangan Emil

Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyerahkan sepenuhnya siapa nama calon pendampingnya di Pilkada 2018 kepada partai koalisi pengusungnya.

"Nah masalah wakil karena koalisi saya ada PPP, PKB, Nasdem, maka saya serahkan kepada partai untuk dilakukan musyawarah," kata Ridwan Kamil saat menghadiri peringatan hari Sumpah Pemuda di outlet Eiger, Kota Bandung, Sabtu (28/10/2017).

Dia mengatakan, dalam pemilihan calon pendampingnya, partai koalisi memiliki opsi untuk berembug menyosialisasikan calon dari masing-masing partai. Terlebih, partai yang berkoalisi memiliki jagoannya masing-masing untuk mendampingi Ridwan Kamil.

Partai koalisi akan bermusyawarah untuk menentukan siapa pendamping dengan batas waktu dua bulan sebelum pendaftaran ke KPU berakhir.

"Diberi waktu dua bulan sebelum pendaftaran, untuk mensosialisasikan diri dari calon masing-masing partai, siapa yang kira-kira memadai dan berakhir baik, maka jadi pasangan saya," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Dari PPP, mereka menjagokan Bupati Tasikmalaya, UU Ruzhanul Ulum, sementara di PKB mereka merekomendsikan Syaiful Huda yang merupakan Ketua DPW PKB Jabar.

Di sisi lain, jika Golkar resmi merapat, diprediksi pemilihan wakil pendamping Ridwan Kamil akan berjalan alot. Terlebih, Golkar mengusung Daniel Mutaqien sebagai wakil gubernur, selain itu mereka juga memiliki kursi terbanyak dalam koalisi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.