Sukses

Bocah SD yang Disebut Ahok Dilarang Masuk ke Musala

Ibu dari bocah SD korban persekusi atau bullying dengan julukan Ahok bercerita bahwa anaknya pernah dilarang masuk musala oleh teman sekelas

Liputan6.com, Jakarta - Ibu dari bocah SD korban persekusi atau bullying dengan julukan Ahok bercerita bahwa anaknya pernah dilarang masuk musala oleh teman sekelasnya.

Ibu bernama Albina Alverina mengatakan, dirinya mengetahui anaknya jadi korban persekusi ketika putranya tiba-tiba keluar dari belakang rumah warga. Saat itu, Albina akan menjemput anaknya dari sekolah.

"Waktu itu hari Jumat. Di situ saya pergi ke sekolah 08.30 WIB. Anak aku dari pas saya sampai sekolah, dia dari belakang rumah orang. Saya bilang lah ngapain kamu dari belakang rumah orang? Saya bilang gitu," tutur Albina di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa 31 Oktober 2017.

Namun, putranya menjawab bahwa sedang ada pelajaran menggambar di musala bersama teman sekelasnya. Hanya saja rekan-rekannya menyebut bahwa anak laki-laki kelas 3 SD itu tidak boleh masuk ke tempat ibadah itu.

"Katanya gini mah, kan di musala. Jadi kalau saya masuk, kata teman-temanku jangan kamu masuk di musala. Habis itu di teras saja. Jadi di luar," ujar dia menirukan penjelasan putranya.

Kemudian, Albina mengajak anaknya yang berinisial JSZ itu makan camilan. Tidak lama kemudian, terlihat wali kelas JSZ itu mondar-mandir. Dia pun menanyakan masalah itu ke guru tersebut.

"Saya bilang, Pak memang yang lain sudah pada pulang? Kok dia sendirian di luar? Enggak Bu. Dia itu belum pulang. Dia absen, ini lagi saya cari," kata Albina.

Kemudian, guru JSZ mengajaknya masuk ke sekolah. Namun, JSZ menolak karena diperlakukan berbeda oleh teman-temannya.

"Kan dia dikatai Ahok. Saya nasehatin anak aku, mungkin bang, kamu dilihat seperti Ahok. Makanya dibilang Ahok. Jangan marah. Tapi kan saya bosen, malah tau nggak dibilang udah dibunuh Ahok. Haduh," Albina menandaskan.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.